Joe Biden Ingin Wajibkan Pendatang ke Amerika Serikat Harus Vaksin Dulu

Saat ini, pemerintah Jow Biden memiliki tim antarlembaga untuk menyiapkan sistem baru ketika perjalanan ke Amerika kembali dibuka.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2021, 14:40 WIB
(AP Photo/Matt Rourke)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Joe Biden sedang mengkaji rencana untuk mewajibkan pengunjung asing yang datang ke Amerika Serikat harus vaksinasi COVID-19 secara penuh.

Melansir dari CNBC, Kamis (5/8/2021), seorang pejabat White House menyatakan bahwa program ini termasuk bagian dari pencabutan pembatasan perjalanan yang menghalangi sebagian besar pengunjung asing dari belahan dunia yang ingin masuk ke AS.

Presiden Joe Biden tengah berada di bawah tekanan selama beberapa bulan sebelumnya ketika ingin mempertimbangkan pelonggaran pembatasan perjalan dari pendatang asing ke Amerika Serikat, terutama Inggris, Skotlandia, dan Kanada telah melonggarkan kebijakan tersebut.

Saat ini, pemerintah Biden memiliki kelompok antarlembaga untuk menyiapkan sistem baru ketika perjalanan kembali dibuka.

“Akan dilakukan pendekatan secara bertahap seiring waktu, dengan syarat warga asing yang bepergian ke Amerika perlu divaksinasi secara penuh,” tambah pejabat White House.

Kebaruan dari pembatasan perjalanan di Amerika Serikat pertama kali dilaksanakan pada Januari 2020 yang membatasi penerbangan ke China.

Mengingat, penularan COVID-19 yang cukup tinggi. Kemudian, untuk negara yang ditambahkan baru ini adalah India pada Mei 2021.

Menanggapi hal tersebut, melansir dari The New York Times, White House menyatakan dalam beberapa hari terakhir ini tidak berencana untuk mencabut pembatasan dalam waktu dekat karena varian delta yang sangat menular.

“Melihat kondisi hari ini, dengan varian Delta, kami akan tetap mempertahankan pembatasan perjalanan yang ada saat ini,” ujat Sekretaris Pers White House Jen Psaki kepada The New York Times

 


Dukung Bisnis Penerbangan

Wisatawan tiba untuk penerbangan di Bandara Internasional O'Hare di Chicago, Illinois pada 16 Maret 2021. Langkah vaksinasi COVID-19 di AS terus berlangsung hingga hari ini dan hal tersebut pun berdampak pada sektor perjalanan, termasuk perjalanan udara. (Scott Olson/Getty Images/AFP)

White House ingin membuka kembali perjalanan travelling untuk meningkatkan bisnis maskapai penerbangan dan industri pariwisata.

Namun, masih ada hal yang belum siap dilakukan seperti mencabut pembatasan sosial. Hal tersebut ditakutkan adanya lonjakan kasus COVID-19 dan varian delta COVID-19 yang sangat menular.

Diskusi yang dilakukan telah menentukan bahwa maskapai penerbangan dan lainnya mengenai penerapan kebijakan wajib vaksin terhadap pengunjung asing.

Kemudian, pemerintah juga harus meminta dan menanyakan bukti tentang apakah penerima vaksinasi bersedia dan apakah AS akan menerima vaksin yang digunakan beberapa negara, tetapi belum disahkan oleh regulator AS.

Sebelumnya, pemerintah hanya berfokus pada kebutuhan vaksin untuk pengunjung yang datang menggunakan pesawat terbang. Pemerintah tidak segera menjawab apakah pemerintah akan mengembangkan rencana untuk mewajibkan pengunjung dari Meksiko dan Kanada melakukan vaksinasi.

Alasannya karena sampai sekarang, negara yang diizinkan terbang ke AS melalui darat hanya Meksiko dan Kanada karena terdapat pekerja penting, seperti pengemudi truk dan perawat. Namun, masih belum dapat diketahui sampai kapan pemerintah akan melakukan pembatasan.

“Tampaknya kasus akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan,” tambah Psaki.


Kritik Terhadap Kebijakan

Banyak kritikus menyatakan bahwa pembatasan tersebut tidak lagi masuk akal dan efisien. Beberapa negara dengan tingkat infeksi COVID-19 yang tinggi tidak masuk dalam daftar pembatasan, sedangkan beberapa negara dalam daftar adalah negara yang dapat mengendalikan pandemi.

Mengutip dari CNN, negara-negara yang dilarang masuk ke AS adalah Iran, Cina, Brasil, Inggris, Afrika Selatan, India, Republik Irlandia, dan wilayah Schengen Eropa.

Kemudian, menurut Pusat Pengendalian Penyakit yang diperbolehkan masuk ke AS adalah warga negara AS dan wajib karantina mandiri selama 14 hari bagi pengunjung asing yang tidak berasal dari negara-negara yang di atas

Pembatasan ini telah memisahkan orang-orang yang dicintai seperti keluarga, pasangan, dan kerabat dekat. Sebagian orang bekerja di Amerika Serikat dan harus kembali ke negara asalnya dam harus datang lagi untuk bekerja. 

Ketidakjelasan dari regulasi tersebut dinilai masih belum siap. Pekan lalu, White House membahas potensi pemberian vaksin COVID-19 untuk pengunjung internasiona, tetapi tidak ada hasil. 

Meskipun demikian, pemerintah Biden telah berbicara dengan pihak maskapai penerbangan AS dalam beberapa pekan terakhir akan membangun sistem pelacakan kontak internasional untuk penumpang sebelum mencabut pembatasan perjalanan.

Reporter: Caroline Saskia Tanoto

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya