Liputan6.com, Washington, DC - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengumpulkan total bantuan hingga Rp 1,1 triliun pada kunjungannya ke Amerika Serikat. Bantuan itu diberikan untuk sektor kesehatan Indonesia.
Total bantuan itu termasuk dari bantuan US$ 30 juta (sekitar Rp 430 miliar) yang sudah lebih dahulu diumumkan. Sisanya berasal dari swasta.
Advertisement
Bantuan dari swasta itu berupa obat-obatan, namun Menlu Retno tidak mengungkap siapa pihak swasta yang dimaksud.
"Jika dijumlahkan menjadi US$ 81,6 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun," jelas Menlu Retno dalam press briefing dari AS, Kamis pagi (5/8/2021) waktu Jakarta.
Selain itu, Menlu Retno juga menyorot bantuan lain dari AS seperti vaksin Moderna, ventilator, dan alat-alat kesehatan lainnya. Menlu Retno menyiratkan akan ada bantuan lainnya dari US Chamber of Commerce, namun masih dalam pembahasan sebelum ia pulang ke Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Varian Delta di AS
Menlu Retno turut membahas kasus varian Delta dari COVID-19 yang sedang menyerang AS. Kasus harian pun meningkat.
"Lebih dari 93 persen kasus COVID di AS adalah varian delta. Dari sumber John Hopkins University, dalam tujuh hari terakhir AS alami kenaikan kasus 48 persen dan angka kematian naik 40 persen," ucap Menlu Retno.
"Data ini hanya menunjukkan bahwa semua negara menghadapi tantangan yang sama," imbuhnya.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, Kamis (5/8/2021), ada total 35,3 juta kasus corona di AS. Pihak CDC sempat menjelaskan bahwa meningkatnya kasus menimpa warga yang belum divaksin.
Advertisement