Ekonomi RI Tumbuh 7,07 Persen, IHSG Melonjak ke Posisi 6.202

IHSG naik 0,70 persen ke posisi 6.202,42 pada sesi pertama di tengah sentimen pertumbuhan ekonomi Indonesia dan aksi beli investor asing.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 05 Agu 2021, 12:07 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis (5/8/2021). Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi beli investor asing dan pengumuman pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021.

Pada penutupan sesi pertama, IHSG naik 0,70 persen ke posisi 6.202,42. Indeks saham LQ45 menguat 1,04 persen ke posisi 852,23. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.206,68 dan terendah 6.173,57. Sebanyak 216 saham menguat. Sementara itu, 269 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 158 Saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.176.936 kali dengan volume perdagangan 19,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 675,26 miliar di seluruh pasar.  Dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.313.

Secara indeks sektoral saham sebagaian besar tertekan. Indeks sektoral saham IDXsiklikal melemah 1,38 persen, dan memimpin penurunan terbesar. Indeks sektoral IDXinfrastruktur merosot 0,90 persen dan IDXenergy turun 0,73 persen.

Sementara itu, indeks sektoral IDXfinance menguat 2,45 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektoral IDXtechno menanjak 0,91 persen dan IDXproperti mendaki 0,70 persen.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham PEGE naik 25 persen

-Saham FISH naik 25 persen

-Saham BBYB naik 24,79 persen

-Saham TNCA naik 24,51 persen

-Saham BKSW naik 21,88 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham FLMC turun 9,66 persen

-Saham SLIS turun 6,98 persen

-Saham SQMI turun 6,96 persen

-Saham FUJI turun 6,94 persen

-Saham MREI turun 6,85 persen


Aksi Investor Asing

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 230,8 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 82,5 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 54,8 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 26,6 miliar

-Saham ASII senilai Rp 7,5 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BFIN senilai Rp 66,8 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 24,1 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 16 miliar

-Saham MEDC senilai Rp 15 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 14,6 miliar


Bursa Saham Asia

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng turun 0,20 persen, indeks Thailand turun 0,38 persen, indeks Singapura susut 0,20 persen dan indeks Taiwan merosot 0,19 persen.

Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,15 persen, indeks Jepang Nikkei naik 0,39 persen dan indeks Shanghai menanjak 0,09 persen.

 


Ekonomi Indonesia Tumbuh 7,07 Persen pada Kuartal II 2021

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi naik 7,07 persen pada kuartal II 2021 secara tahnan atau year on year (YoY) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Dengan demikian, Indonesia keluar dari resesi setelah ekonomi alami kontraksi minus 0,74 persen pada kuartal I 2021. Kepala BPS Margo Yuwono menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tumbuh 3,31 persen secara kuartal to kuartal.

Pencapaian pertumbuhan ekonomi 7,07 persen secara tahunan ini diukur dari bedaran produk domestik bruto (PDB) pada harga berlaku yang mencapai Rp 2.772,8 triliun.

Adapun secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2021 juga naik 3,10 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, atau pada Januari-Juni 2020.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya