Kasus Harian COVID-19 Thailand Tembus 20 Ribu, Pertama Kali Sejak Awal Pandemi

Angka kematian akibat COVID-19 terbaru di Thailand juga naik dengan rekor tertinggi 188 pada Rabu 4 Agustus 2021, menjadikan jumlah kematian sebanyak 5.503.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Agu 2021, 13:32 WIB
Pekerja memindahkan jenazah korban virus corona dari wadah (kontainer) berpendingin ke dalam peti mati di luar kamar mayat Rumah Sakit Thammasat, utara Bangkok, Rabu (4/8/2021). Thailand mencapai rekor tertinggi yakni lebih dari 20.000 kasus infeksi baru dalam sehari. (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)

Liputan6.com, Bangkok - Thailand pada Rabu 4 Agustus 2021 melaporkan 20.220 kasus baru COVID-19, pertama kalinya angka tersebut melampaui 20 ribu sejak dimulainya pandemi.

Penyebaran yang semakin meluas ini membawa beban kasus Thailand secara total menjadi 672.385, data resmi dari Kementerian Kesehatan Masyarakat menunjukkan.

Dikutip dari laman Xinhua, Kamis (5/8/2021) angka kematian terbaru juga naik dengan rekor tertinggi 188 pada Rabu, menjadikan jumlah kematian sebanyak 5.503.

Sekitar 211.076 pasien saat ini dirawat di rumah sakit, di mana hampir 5.000 di antaranya dalam kondisi kritis, menurut data resmi.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah semakin memperketat aturan social distancing dalam upaya memerangi penyebaran Corona COVID-19, terutama varian Delta.

Tetapi jumlah infeksi dan kematian masih melonjak, sebagian besar karena varian Delta yang sangat menular.

Thailand telah memberikan lebih dari 18,5 juta dosis vaksin COVID-19, dengan sekitar enam persen dari hampir 70 juta penduduknya telah divaksinasi penuh.

Tekanan untuk mencapai target pemerintah guna mencapai 70 persen dari seluruh penduduk Thailand divaksinasi pada akhir tahun masih terus ditekan.


Aturan Ketat di Thailand

Biksu Buddha mendisinfeksi diri mereka sendiri setelah melakukan kremasi untuk korban virus corona COVID-19 di Wat Chin Wararam Worawihan, Bangkok, Thailand, 30 Juli 2021. Kasus COVID-19 di Thailand kini tengah melonjak. (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)

Thailand pada Minggu (1/8) memperpanjang tindakan penahanan yang lebih ketat di ibu kota dan provinsi berisiko tinggi hingga akhir Agustus, kata sumber pemerintah, untuk memperlambat penyebaran COVID-19 saat negara itu menangani wabah terbesarnya hingga saat ini.

Pembatasan, termasuk pembatasan perjalanan, penutupan mal dan jam malam, akan diperluas ke 29 provinsi dari 13 provinsi, kata sumber tersebut kepada Reuters. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia.

Restoran di pusat perbelanjaan akan diizinkan buka hanya untuk layanan pengiriman ke rumah.

Thailand pada hari Jumat melarang penyebaran "pesan palsu" yang mempengaruhi keamanan, menarik tuduhan dari kelompok media bahwa mereka mencoba untuk menindak kritik atas penanganannya terhadap pandemi virus corona.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya