3 Teori Konspirasi Aneh Soal Pembuka Gerbang Neraka hingga Kubus Waktu

Inillah 3 teori konspirasi paling aneh bahkan didukung pernyataan ilmuwan.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2021, 18:35 WIB
Ilustrasi konspirasi (pixabay)

 

Liputan6.com, Jakarta - Teori konspirasi apapun macamnya kerap menarik perhatian sejumlah orang. Meski zaman kian canggih dan modern, hal semacam demikian masih saja ada.

Teori konspirasi bahkan seolah menyesuaikan diri dengan kondisi terkini. Kala Bumi tengah dilanda pagebluk hebat dari Virus Corona COVID-19, bahkan lahir teori konspirasi seputar hal tersebut. Yang menyebutkan asal-usul hingga penyebabnya. (Baca di sini: Dari Bir Corona? Ini 10 Teori Konspirasi COVID-19 yang Bikin Geleng Kepala)

Selain itu, berikut ini tiga teori konspirasi lain yang kabarnya dianggap paling aneh, dilansir dari laman The Week, Kamis (5/8/2021):

1. Hadron Collider Akan Membuka Gerbang Neraka

Hadron Collider (wikimedia commons)

Ahli teori konspirasi di seluruh dunia dibuat gugup dengan pemasangan Large Hadron Collider Cern di perbatasan Prancis-Swiss. Ketika pertama kali diaktifkan pada tahun 2008, beberapa orang khawatir bahwa mesin lingkatan bawah tanah yang masif akan mengirimkan partikel-partikel yang saling bertabrakan dengan kecepatan kilat dan menciptakan lubang hitam yang akan segera menelan Bumi.

Ketika hal tersebut tidak terjadi, teori beralih pada kemungkinan bahwa Large Hodron Colider akan membuka portal antara Bumi dan kehidupan lain. Beberap ilmuwan termasuk Stephen Hawking, mengatakan bahwa pembengkokan ruang waktu secara teoritis mungkin terjadi, membuat para ahli teori konspirasi memperluas hipotesa mereka ke segala arah.

Hipotesa khusus seputar Cern berkisar dari fakta bahwa lubang cacing ke alam semesta lain akan dibuka, hingga gagasan bahwa cincin bawah tanah akan membuka pintu gerbang neraka. Ketakukan semakin menjadi pada tahun 2016 ketika foto-foto badai petir muncul di atas wilayah umum Hadron Collider.

Beberapa orang percaya para ilmuwan di Cern, yang menemukan Higgs Boson – sering dijuluki “partikel Tuhan” – menggunakan tipu muslihat untuk menutupi fakta bahwa mereka secara aktif bekerja untuk memanggil dewa. Kebanyakan dewa yang dimaksud bukanlah yang baik hati, melainkan Shiva, Sang Penghancur.

Buktinya ada patus Siwa (hadiah dari India) di luar pusat, dengan huruf “Cern” muncul di depan “Cernunnos”, dewa duniah bawah bertanduk Celtic. Cern sebenarnya adalah singkatan dari Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Teori Konspirasi Besar Terpadu

Ilustrasi teori konspirasi alien (pixabay)

Bagi para ahli teori konspirasi yang paling berdedikasi, tidak satu pun dari plot ini sendiri yang cukup untuk menjelaskan kedengkian yang berlarut-larut dari dunia di mana kita hidup. Sebaliknya, masing-masing adalah manifestasi dari apa yang Rational Wiki gambarkan sebagai "hierarki konspirasi yang saling terkait", di mana semua peristiwa di dunia dikendalikan oleh satu entitas jahat.

Hal ini adalah premis yang kompleks dan refleksi diri: jika itu benar, maka harus menjadi kasus bahwa kesadaran Grand Unified Conspiracy Theory itu sendiri merupakan bagian dari rencana konspirator.

3. Kubus waktu

Kubus Waktu Ray (wikimedia commons)

The Time Cube adalah teori ruang dan waktu pseudo ilmiah yang dikembangkan oleh Gene Ray, mantan ahli listrik. Ia bersikeras bahwa akademisi di seluruh dunia sengaja menyembunyikan fakta bahwa empat hari simultan terjadi selama satu rotasi bumi, bukan hanya satu.

Ray bahkan mengajar kelas di Institut Teknologi Massachusetts dan Georgia mengenai masalah ini. Di situs web pribadinya, ia menawarkan hadiah $1.000 atau setara dengan 14 juta rupiah kepada siapa pun yang dapat menyangkal teorinya.

Ia meninggal di usia 87 tahun pada 18 Maret 2015. Namun, teori dan situs webnya tetap jadi daya tarik untuk banyak orang.

The Verge menyebutnya sebagai salah satu halaman web tunggal paling terkenal secara daring: dinding teks tak berujung tentang konspirasi untuk menyembunyikan model matematis waktu yang absurd.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya