Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 tumbuh tercatat sebesar 7,07 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini menjadi tertinggi sejak kuartal IV tahun 2004.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono menyatakan, pertumbuhan yang positif dikuartal II-2021 ini menjadi tertinggi sejak era Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Di mana pada kuartal IV saat itu hanya mencapai 6,65 persen secara yoy.
Advertisement
"Ini tertinggi sejak kuartal IV-2004," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8).
Jika dilihat secara kumulatif yakni Januari-Juni pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 ini tercatat tumbuh 3,10 persen. Pertumbuhan ini meningkat jika dibandingkan periode sama 2020 yang tercatat kontraksi minus 1,26 persen.
"Secara kumulatif (Januari-Juni) tumbuh 3,10 persen," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keluar dari Resesi
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif pada kuartal II 2021 tumbuh positif sebesar 7,07 persen secara tahunan atau year on year (YoY) dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Dengan pencapaian tersebut, Indonesia resmi keluar dari lubang resesi setelah pada kuartal I 2021 pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi minus 0,74 persen.
"Secara tahunan atau YoY, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen," katanya.
Secara kuartal to kuartal atau qtq, Margo melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tumbuh 3,31 persen, meski belum sebaik dalam kondisi normal.
Capaian pertumbuhan ekonomi 7,07 persen secara tahunan ini diukur dari bedaran produk domestik bruto (PDB) pada harga berlaku yang mencapai Rp 2.772,8 triliun.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement