Chatib Basri: Percepatan Vaksinasi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif pada kuartal II 2021 tumbuh positif sebesar 7,07 persen secara tahunan atau year on year (YoY)

oleh Tira Santia diperbarui 05 Agu 2021, 16:30 WIB
Ekonom Chatib Basri

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif pada kuartal II 2021 tumbuh positif sebesar 7,07 persen secara tahunan atau year on year (YoY) dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Menanggapi, Mantan Menteri Keuangan Indonesia Chatib Basri mengatakan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi tetap positif adalah mempercepat proses vaksinasi untuk mencapai Herd Immunity.

“Saya ingin mengatakan bahwa kalau kita ingin menjaga momentum dari pertumbuhan ekonomi yang sudah mulai baik di 7 persen, maka percepatan vaksin itu menjadi sangat penting,” kata Chatib dalam Dialog ekonomi, Kamis (5/8/2021).

Dia menjelaskan, memang sebelum penerapan PPKM yakni periode April-Juni mobilitas masyarakat bergerak, kegiatan ekonomi mulai membaik. Namun, karena mobilitas masyarakat terlalu terbuka menyebabkan kasus covid-19 meningkat kembali dan ekonomi terancam.

“Nah persoalannya adalah kita selalu ada di dalam Dilema ini karena mobilitas yang dibuka terlalu jauh itu juga memiliki risiko mengenai infected kasus yang naik. Sehingga pandemi nya itu kemudian menjadi muncul lagi seperti yang kita hadapi sekarang. Kemudian harus diketatkan lagi,” ujarnya.

Maka langkah yang harus dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi ke depan beriringan dengan kesehatan yaitu ada dua kuncinya, pertama menerapkan prokes dengan ketat.

 


Penerapan Prokes

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 untuk warga di Taman Dadap Merah, Kebagusan, Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Pelaksanaan vaksinasi melalui mobil vaksin keliling juga diperuntukkan untuk anak usia 12 tahun ke atas. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Namun jika dilihat, penerapan prokes di Indonesia tidak sebaik di negara Singapura dan Vietnam maupun negara lainnya. Maka kunci kedua, adalah mempercepat proses vaksinasi.

“Kalau kita ingin menjaga pemulihan ke depan. Maka yang harus dilakukan adalah bagaimana tetap mobilitas berjalan, tetapi tetap aman itu itu kuncinya. Sebetulnya ada dua hal solusinya, satu, menjaga prokes, ya saya masih terus terang dalam soal disiplin kita mungkin tidak sebaik Singapura atau Vietnam. Kalau disiplinnya masih kurang opsi kedua adalah vaksin yang dipercepat,” ujarnya.

Chatib mengatakan ada perbedaan perekonomian dibandingkan negara yang angka vaksinasinya sudah tinggi dengan yang vaksinasinya masih rendah. Contohnya beberapa negara di Amerika Serikat seperti di New York, Boston, Massachusetts, kinerja ekonominya membaik karena vaksinasinya sudah mencapai 50 persen.

“Tetapi di negara bagian seperti Missouri yang under vaksin itu itu performance nya agak sulit. Kita juga bisa lihat bahwa di Amerika Serikat itu pemulihan ekonomi nya bentuknya huruf V, karena vaksinnya tinggi itu juga yang terjadi misalnya di beberapa negara Eropa dan Cina,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya