Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, memperkirakan performa ekspor Indonesia akan tetap kuat setelah pada kuartal II tumbuh 31,78 persen year-on-year (yoy). Ekspor merupakan salah satu penopang penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Ekspor diperkirakan akan tetap kuat, terutama karena telah terjadi juga pertumbuhan Q2 positif pada negara mitra dagang utama yaitu RRT, Amerika Serikat (AS), Singapura, dan Uni Eropa," kata Muhammad Lutfi dalam konferensi pers pada Kamsi (5/8/2021).
Advertisement
Ekspor RI ke RRT pada kuartal II 2021 tercatat tumbuh 7,9 persen, Amerika Serikat (AS) 12,2 persen, Singapura 14,3 persen, dan Uni Eropa 13,7 persen.
Pertumbuhan ekonomi, kata Lutfi, juga didukung pertumbuhan sektor yang meyakinkan pada kuartal II 2021. Sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 25,1 persen yoy, sektor akomodasi dan makanan minuman tumbuh 21,58 persen, perdagangan tmbuh 9,44 persen, serta sektor industri pengolahan tumbuh 6,58 persen.
Menurutnya, harapan pertumbuhan ekonomi juga semakin besar seiring dengan peningkatan Indeks Kepercayaan Konsumen.
"Harapan semakin besar mengingat Indeks Kepercayaan Konsumen periode Januari-Februari 2021 masih berada di kisaran 88 poin, pada Mei-Juni sudah berada di 107 poin," tuturnya.
Hal tersebut terlihat dari penjualan mobil pada kuartal II 2021 tumbuh 758 persen yoy, penjualan sepeda motor tumbuh 268 persen yoy, serta nilai transaksi e-commerce pada semester I 2021 meningkat 63,36 persen secara yoy menjadi Rp 186,75 triliun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pendorong Utama Indonesia Keluar Jurang Resesi, Konsumsi dan Ekspor
Sebelumnya, Ekonom Senior Chatib Basri melihat angka pertumbuhan ekonomi Indonesia 7,07 persen di kuartal II 2021 menjadi gambaran bahwa telah terjadi perbaikan dan pemulihan ekonomi domestik.
Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sektor konsumsi yang meningkat tajam. Hal ini tercermin dari pertumbuhan penjualan sepeda motor dan mobil. melonjaknya penjualan otomotif ini tidak terlepas dari kebijakan pembebasan biaya pajak.
"Angka penjualan mobil itu mengalami peningkatan terima kasih kepada kebijakan untuk ke penurunan PPnBM pada waktu itu yang juga mendorong konsumsi untuk ke otomotif," jelas dia.
BPS sendiri mencatat penjualan sepeda motor secara volume selama kuartal II 2021 mengalami peningkatan mencapai 1,15 juta unit. Angka ini meningkat sebanyak 268,64 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya mencapai 313,6 ribu unit.
Sementara volume penjualan mobil pada kuartal II-2021 juga mengalami peningkatan signifikan. Di mana pada periode April-Juni mencapai penjualan sebanyak 206,4 ribu unit. Angka ini meningkat 758,68 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya hanya 24,0 ribu unit.
Dia menambahkan, peran besar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode Arpil-Juni ini juga ditopang oleh besarnya kontribusi ekspor. Di mana ekspor Indonesia meningkat sebanyak 31 persen.
"Saya kira Pak Lutfi (Menteri Perdagangan) cukup hamble di sini beliau nggak mau klaim tetapi karena saya nggak punya kepentingan saya bisa menyampaikan ekspor kita itu naiknya 31 persen ya ini adalah kontribusi yang besar sekali," tandasnya.
Advertisement