SRO Ajak Investor Berinvestasi Sambil Donasi Bantu Sesama pada 9 Agustus 2021

Perayaan ke-44 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia akan diisi dengan mengajak investor aktif transaksi pada 9 Agustus 2021 untuk membantu penanganan COVID-19.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Agu 2021, 14:27 WIB
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi memamarkan penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (28/12). Inarno mengatakan, jumlah etimen tahun 2018 tertinggi sejak privatisasi BEI pada tahun 1992. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Self Regulatory Organization (SRO) terdiri dari Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengajak investor investasi sambil beramal untuk membantu sesama dalam penanggulangan COVID-19.

Kegiatan corporate social responsibility (CSR) ini juga bagian dari perayaan ke-44 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menuturkan, kegiatan CSR ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini lantaran seluruh pendapatan SRO pada perdagangan 9 Agustus 2021 diberi untuk penanggulangan COVID-19.

Inarno mengatakan, aksi tersebut pertama kali dilakukan oleh SRO dengan memberikaan fee transaksi BEI dan jasa kustodian untuk kemanusiaan. Oleh karena itu, ia mengajak investor untuk investasi sambil berdonasi lantaran transaksi meningkat akan berdampak terhadap fee yang akan disalurkan untuk kegiataan kemanusiaan.

"Ajak seluruh stakeholder termasuk investor makin banyak transaksi investor, fee yang dibayarkan semakin banyak. Oleh karena itu, tagline investasi Anda menolong sesama. Pada 9 Agustus, para investor mari transaksi sebanyak-banyak kalau bisa. Anggap saja untuk kemanusiaan membantu sesama,” ujar dia dikutip pada Jumat, (6/8/2021).

Direktur KSEI, Syafruddin menuturkan, aksi CSR ini juga melihat dari pertumbuhan investor meningkat di pasar modal. Apalagi saat ini investor lokal meningkat menjadi 53 persen. Oleh karena itu, ia berharap investor lokal juga turut berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan tersebut.

“Peran investor tak hanya perkuat ketahanan market, kondisi pandemi kita ikut ajak partisipasi untuk penanangan pandemi COVID-19,” kata dia.

Syafruddin menuturkan, bentuk kegiatan CSR itu dengan pelaksanaan program vaksinasi dan menyediakan peralatan terkait penanganan pandemi COVID-19.

Hal ini mengingat kasus aktif COVID-19 masih tinggi di Indonesia. Apalagi saat ini pelaksanaan program vaksinasi belum merata di sejumlah daerah di Indonesia.

"Jumlah divaksin banyak daerah ada perlu dukungan penyediaan vaksin dan pelaksanaannya. Penyediaan jasa tenaga kesehatan dan sebagainya,” kata dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ajak Investor Bantu Sesama

Petugas pos menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari rumah ke rumah di kawasan Kebon Jahe, Jakarta Pusat, Rabu (21/7/2021). Pada hari ini, Kementerian Sosial bersama PT Pos Indonesia mulai menyalurkan BST kepada 10 juta penerima secara bertahap. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ia menuturkan, jika investor aktif bertransaksi pada 9 Agustus 2021 dapat berdampak terhadap jumlah bantuan yang diberikan. Selain itu, SRO juga membantu menyediakan oksigen konsentrator sesuai spesifikasi Kementerian Kesehatan.

"Peralatan kesehatan yang dibutuhkan seperti rumah sakit khusus penanganan COVID-19 seperti di asrama haji Pondok Gede. Bentuknya akan disesuaikan  sesuai kebutuhan,” kata dia.

Terkait target dana yang akan dikumpulkan dari fee transaksi investor dan jasa kustodian, Ia mencontohkan, jika asumsi transaksi investor mencapai Rp 17 triliun pada 9 Agustus 2021, fee dari transaksi tersebut sekitar Rp 9,5 miliar akan disalurkan untuk penanggulangan COVID-19. Selain dari fee transaksi, Syafruddin menuturkan, ada stakeholder lain yang ikut berpartisipasi sehingga akan menambah jumlah dana untuk kegiatan CSR.

Inarno pun mengharapkan agar investor bersama turut berpartisipasi membantu sesama dalam penanggulanganan COVID-19. Baik transaksi perdagangan yang dilakukan investor dalam jumlah besar dan kecil tetapi itu berdampak untuk penanggulangan COVID-10.

"Pokoknya seluruh pendapatan fee perdagangan, ada jasa kustodian pada 9 Agustus kita berikan, tanpa ada sisa. Ternyata Rp 30 triliun, terhadap Rp 30 triliun, Monggo saja. Kesempatan baik untuk investor memusatkan pada 9 Agustus membantu sesama,” ujar dia.


Harapan

Inarno punya menyampaikan harapannya agar pandemi COVID-19 ini dapat terkendali. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama.

”Oleh karena itu, pasar modal ingin imbau stakeholder dan investor mari kita bahu membahu bersama untuk menangani pandemi COVID-19,” kata dia.

Sementara itu, Syafruddin mengajak seluruh pihak untuk aktif menjaga protokol kesehatan. Pandemi COVID-19 dapat diselesaikan dengan bersama-sama tanggulangi COVID-19.

"Mari sama-sama kontribusi jaga protokol kesehatan, ikuti imbauan pemerintah. Jaga sekeliling kita, pandemi ini kita bisa lalui bersama,” ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya