Jakarta - Tingkat kematian akibat COVID-19 di Jakarta tercatat tinggi bagi warga yang belum divaksinasi. Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan, tingkat kematian penerima vaksin Sinovac dan AstraZeneca tercatat 4,1 persen, sementara yang belum divaksin 15,5 persen.
Dilaporkan ABC Indonesia, Jumat (6/8/2021), Indonesia juga mencatat rekor suram pada Rabu kemarin dengan total kematian akibat COVID-19 yang menembus angka 100.000 orang.
Baca Juga
Advertisement
Data global perbandingan antara kematian mereka yang divaksinasi dan yang tidak, sulit diketahui.
Tapi Dr Ines Atmosukarto, ahli biologi molekuler dari Australian National University, mengatakan angka-angka yang ada sudah menjadi bukti tambahan soal pentingnya vaksinasi.
"Ini mendukung proposisi bahwa dua dosis vaksin mengurangi kemungkinan kematian bagi mereka yang terinfeksi dan membutuhkan rawat inap," katanya.
Ia juga menambahkan data tersebut masih kurang merinci tentang usia, penyakit bawaan, dan periode pengamatan pasien.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bukti Data
Dari data dari kota Banyuwangi, Jawa Timur, menunjukkan 93 persen pasien COVID yang meninggal dari Maret hingga Juli belum mendapat vaksinasi. Sementara enam persen telah menerima dosis pertama dan satu persen telah mendapat dua dosis vaksin.
Vaksin Sinovac dan AstraZeneca adalah dua vaksin yang paling banyak diberikan di daerah tersebut.
Siti Nadia Tarmizi, juru bicara Kemenkes RI, mengatakan data tersebut dapat membantu memerangi keraguan vaksinasi di Indonesia. Di Indonesia, sebanyak 18 persen warga telah menerima satu dosis vaksin dan yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin sebanyak delapan persen, menurut data Kemekes RI.
Hingga laporan ini diturunkan, Indonesia telah mencatat 100.600 kematian. Sebagai perbandingan, di India 27,7 persen populasi telah menerima satu dosis vaksin dan 7,8 persen telah divaksinasi dua dosis, menurut data pemerintah dan penelitian yang dilakukan Reuters.
Sementara tingkat kematian di India telah mencatat 425.700.
Indonesia saat ini menjadi episentrum virus corona di Asia karena penularan virus Delta, dengan total kasus positif COVID sudah mencapai lebih dari 3,5 juta orang sejak awal pandemi tahun lalu.
Menteri Kesehatan Budi G Sadikin mengatakan minggu ini Indonesia telah mencapai puncak gelombang kedua. Tapi tetap ada kekhawatiran varian Delta masih mengancam daerah-daerah di pelosok yang tidak memiliki fasilitas kesehatan yang memadai.
Irma Hidayana, dari Lapor COVID-19 mengatakan masalah distribusi vaksin, termasuk infrastruktur dan data, serta keraguan vaksin, telah menghambat program vaksinasi. "Kementerian Kesehatan perlu memiliki distribusi vaksin yang terencana dengan baik yang memastikan semua orang yang rentan menjadi prioritas utama," katanya.
"Pemerintah harus memastikan bahwa vaksin terdistribusi secara merata."
Advertisement