Liputan6.com, Tokyo - Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang akan berakhir pekan ini. Performa luar biasa para atlet berhasil membuat semangat banyak orang di tengah situasi pandemi COVID-19 yang berat.
Sementara, kasus COVID-19 di Jepang meningkat tinggi selama pekan Olimpiade berlangsung. Pemerintah Jepang mencatat kasus tembus 1 juta.
Advertisement
Pada Kamis (5/8), kasus harian di Jepang menembus rekor baru hingga 15.249. Kasus di Tokyo tembus 5.042.
Menurut laporan Kyodo, Jumat (6/8/2021), ada tambahan 4.515 kasus baru di Tokyo. Ini menjadikan total kasus di Tokyo sekitar 235 ribu kasus, tertinggi di Jepang.
Kenaikan kasus terkini menambah kekhawatiran bahwa sistem kesehatan akan kolaps.
Data pemerintah pada Kamis menunjukkan ada tambahan 8.866 kasus yang butuh penanganan rumah sakit.
Meski demikian, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga membantah bahwa kenaikan kasus akibat Olimpiade. "Saya tidak memandang bahwa Olimpiade Tokyo membawa penyebaran virusnya," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Nasib Paralimpiade
Usai Olimpiade 2020 berakhir, Jepang akan melanjutkannya dengan Paralimpiade untuk para atlet dengan disabilitas.
Venue pertandingan Olimpiade 2020 tidak dipenuhi penonton akibat corona, kini pihak pemerintah Jepang dan kepanitiaan Olimpiade akan segera berdiskusi mengenai jalannya Paralimpiade pada akhir pekan ini.
Mereka akan membahas terkait kehadiran penonton.
Jadwalnya, Paralimpiade akan digelar pada 24 Agustus 2021. Pada saat itu, Tokyo akan masih berada dalam masa darurat.
Untuk upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020 akan digelar pada Minggu 8 Agustus 2021.
Advertisement