Musisi Diajak Berkolaborasi Lahirkan Karya di Saat Pandemi

Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan 1,5 tahun lamanya telah membawa dampak ekonomi bagi pekerja di sektor ekonomi kreatif termasuk kalangan musisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Agu 2021, 16:41 WIB
Bukan hanya sejumlah musisi dan selebriti, perayaan tahun baru 2018 juga dimeriahkan oleh Sandiaga Uno, sang Wakil Gubernur DKI Jakarta, di panggung Gempita 2018 tadi malam di Pantai Karnaval Ancol. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan 1,5 tahun lamanya telah membawa dampak ekonomi bagi pekerja di sektor ekonomi kreatif termasuk kalangan musisi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kini sudah saatnya para musisi berinovasi dan berkolaborasi untuk terus berkarya.

"Pandemi COVID-19 ini bikin kita semua termasuk musisi untuk beradaptasi dan berkolaborasi. Ini merupakan semangat anak-anak muda, memberikan yang terbaik untuk bangsa. Saya yakin kita akan bangkit lagi, Indonesia menjadi negara yang bersatu-padu menghadapi tantangan ekonomi dan pandemi, dan kami juga akan terus kolaborasi bersama anak muda," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Senin (16/8/2021).

Sandiaga mengatakan, musik telah menjadi simbol kemandirian dan kreativitas anak-anak muda Indonesia. Apalagi saat ini musik telah berkembang menjadi salah satu sektor ekonomi kreatif yang diwadahi pengembangannya oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Mas Menteri itu mengatakan pandemi membuat kondisi para seniman termasuk musisi menjadi lebih menantang dari sebelumnya.

Untuk itu, Sandiaga melalui Kemenparekraf juga telah berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pihak untuk kembali menggeliatkan industri kreatif seperti seni pertunjukan dan musik di Indonesia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tidak Tersekat

"Tentu kami prihatin karena begitu banyak tantangan. Di awal tahun, musisi sudah rasakan tekanan ekonomi karena tidak bisa manggung, dan lainnya. Kami telah bekerja sama dengan asosiasi, lapor ke presiden, dan akhirnya bisa mendapat kesempatan berinovasi untuk tetapkan zona. Kalau zona hijau, kita bisa menyelenggarakan pertunjukan offline dengan protokol kesehatan, zona kuning diselenggarakan secara hybrid, dan zona merah adalah sepenuhnya digelar online," jelas Sandiaga.

Kini, kreativitas musisi menjadi tidak tersekat dengan adanya berbagai tantangan, justru semakin kreatif.

"Saya malah menemukan banyak karya terbaik musisi Indonesia yang lebih baik dari sebelum pandemi, dan ini suatu semangat, mengingat musik kontribusinya besar bagi negara, musik merupakan identitas bangsa. Semoga nantinya musik Indonesia bisa ke ranah dunia. Kami juga mendorong agar dangdut masuk dalam daftar UNESCO," imbuh Sandiaga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya