Pangkal Soal Kerap Terjadi Rebutan Jenazah Covid-19 di Wonosobo

Baru-baru ini terjadi rebutan jenazah Covid-19 antara keluarga dan petugas pemulasaraan di Wonosobo

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 07 Agu 2021, 02:30 WIB
Petugas memakamkan jenazah korban Covid-19 di TPU Rorotan Cilincing, Jakarta, Sabtu (19/6/2021). Pemakaman jenazah dengan protokol covid-19 terus meningkatdalam satu pekan terakhir, seiring dengan lonjakan kasus corona di Ibu kota. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Wonosobo - Syak wasangka kerap muncul pada masa pandemi Covid-19. Keraguan, kebimbangan, dan bahkan saling curiga muncul dalam kondisi minimnya pengetahuan warga.

Salah satu yang kerap terjadi adalah kecurigaan terhadap proses pemulasaraan jenazah Covid-19. Karaguan tak berdasar itu kerap memicu masalah, seperti yang terjadi di Wonosobo, Jawa Tengah.

Baru-baru ini terjadi rebutan jenazah Covid-19 antara keluarga dan petugas pemulasaraan di Wonosobo. Petugas bersikukuh agar jenazah dipulasarakan dengan prokes. Sebaliknya, keluarga enggan menerapkan prokes untuk memulasarakan jenazah Covid-19 tersebut.

"Baru-baru ini, sering terjadi rebutan jenazah, rebutan pemulasaraan prokes dan nonprokes antara keluarga dan petugas kesehatan," kata Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis malam (5/8/2021).

Penanganan kasus kematian akibat Covid-19 sering menimbulkan permasalahan lainnya. Pangkalnya adalah belum adanya pemahaman penanganan jenazah Covid-19 harus dilakukan oleh petugas terlatih.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Latih Petugas hingga Tingkat Desa

Suasana proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (17/6/2021). Pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan mengalami lonjakan dalam beberapa hari terakhir seiring kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Karena itu, pemerintah memberikan pelatihan pemulasaraan jenazah hingga ke tingkat desa bekerja sama dengan MUI dan organisasi keagaamaan lainnya. Tujuannya yakni untuk melatih bagaimana pemulasaraan yang baik dan benar sesuai aturan agama dan pemerintah.

"Kita sudah melakukan patihan-pelatihan pemulasaraan jenazah bekerjasama dengan MUI dan juga organisai keagaman, bagaiman cara pemulasaraan jenazah yang benar, sehingga jangan sampai terjadi lagi rebutan jenazah antara keluarga dan petugas dari rumah sakit," ucap dia.

Tujuan lainnya adalah agar tiap wilayah memiliki petugas yang terlatih, agar jumlah petugas cukup untuk mengentisipasi jika kembali terjadi lonjakan kematian akibat Covid-19.

Gus Albar juga mengajak agar masyarakat tetap menjaga diri dan keluarga dari paparan virus ini. Gus Albar meminta masyarakat untuk tetap mengedepankan kepedulian terhadap sesama dan gotong royong dalam upaya bersama menghadapi pandemi Covid-19 di Kabupaten Wonosobo yang belum mereda.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya