Liputan6.com, Jakarta - Pariwisata adalah satu dari sekian banyak sektor yang harus sempat tiarap karena pandemi COVID-19. Adaptasi pun didorong serelevan mungkin untuk bertahan selama krisis kesehatan global, seiring pertimbangan perjalanan yang bergeser.
Head of Corporate Communications Traveloka Reza Amirul Juniarshah mengatakan bahwa menurut survei internal pihaknya, setidaknya ada tiga pertimbangan utama pelancong dalam berwisata. "Ini ternyata masih sama dengan tahun lalu," katanya dalam Liputan6.com INSPIRATO Sharing Session Live Instagram, Jumat, 6 Agustus 2021.
Ketiganya adalah keamanan perjalanan, fleksibilitas, dan promosi. Dari faktor-faktor tersebut, Traveloka sebagai lifestyle superapp pun menawarkan beberapa solusi. Pertama, adanya Clean Partner Campaign sejak tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
"Kami bekerja sama dengan mitra-mitra Traveloka untuk menggalakkan protokol kesehatan. Kemudian dari sisi pengguna, kami mencoba menghadirkan kemudahan dengan memberi tahu mitra mana saja yang sudah ketat menjalankan protokol kesehatan," ucap Reza.
Kemudian, fleksibilitas. "Kami mencoba menawarkan yang kami sebut sebagai Buy Now, Pay Later; Buy Now, Stay Later; dan masih banyak lagi. Kemudahan untuk refund dan reschedule juga tersedia. Lalu, ada juga opsi check-in hotel secara online untuk meminimalisir kontak," urainya.
Terakhir, promosi. "Kalau pengguna Traveloka pasti sudah familiar dengan EPIC SALE dan dalam beberapa bulan ke depan akan ada lagi," ucapnya. "Menawarkan promosi ini berarti kami juga membuka kesempatan bagi mitra untuk memiliki pemasukan. Karena kalau melihat angka berapa yang gulung tikar itu sedih, jadi bagaimana caranya kami bisa bangkit bersama."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengaruh Vaksinasi COVID-19 pada Minat Wisata?
Terkait vaksinasi COVID-19, Reza mengatakan bahwa itu merupakan salah satu cara membentuk kekebalan komunal yang akhirnya mengarah pada pergerakan sektor pariwisata yang lebih ideal. "Yang pasti kami akan selalu mendukung usaha pemerintah (dalam penanganan COVID-19)," katanya.
Pihaknya juga merasa terpanggil untuk berperan aktif dengan membuka buka beberapa sentra vaksinasi. "Pertama kali di Yogyakarta, kemudian bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan di Kabupaten Bandung, di Soreang, ada di Tangerang Selatan, Bandara (Soekarno Hatta) juga," ucap Reza.
Soal wacana menjadikan kartu vaksin sebagai syarat dibukanya berbagai kegiatan, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Reza mengatakan, pihaknya mendukung jika itu nyatanya efektif. "Yang tidak kalah penting juga bagaimana kita bersama bisa berperan aktif dalam kebijakan tersebut," tuturnya.
Menghadirkan kemudahan bagi pengguna dalam implementasi kebijakan tersebut, pihaknya mengaku akan mengeksplorasi berbagai opsi. Karena terkait data cenderung sensitif, salah satu kemungkinan pendekatan mereka adalah dengan memberi insentif tertentu.
"Ragam opsi selalu kami eksplorasi. Jangan sampai ada yang terlewat, padahal bisa bermanfaat untuk lebih banyak orang," katanya.
Advertisement
Tren Destinasi Wisata
Terkait tren destinasi, Reza mengatakan bahwa arahnya masih ke kota-kota besar seperti tahun lalu. "Tapi, penduduk kota-kota besar itu ke wilayah sekitar juga ada. Yang jelas staycation dan road trip masih jadi pilihan utama," ujarnya.
Namun demikian, Reza menegaskan bhawa saat ini, kesehatan harus diutamakan. "Jangan sampai bepergian, entah terjangkit atau malah menularkan, itu jangan sampai. Sebagai gantinya untuk sekarang, COVID-19 test bisa dicari di aplikasi Traveloka dengan mudah, itu manfaatkan dulu," katanya.
Reza menyambung, pihaknya berharap bahwa dengan adanya fleksibilitas dan kemudahan pembayaran di aplikasi Traveloka, pengguna bisa memanfaatkanya untuk merencanakan perjalanan secara lebih aman. "Ada asuransi juga. Tapi, untuk sekarang, coba kita tekan dulu sama-sama, ini tanggung jawab kita bersama," ucap Reza. "Karena kalau tidak mengutamakan kesehatan, akan susah untuk pariwisata pulih."
Infografis Risiko Mobilitas Saat Liburan untuk Cegah COVID-19
Advertisement