BMKG Pastikan Tak Ada Badai Tropis di NTT

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan hingga saat ini tidak terdeteksi adanya badai tropis di wilayah selatan Indonesia maupun di sekitar Australia.

oleh Yopi Makdori diperbarui 07 Agu 2021, 10:00 WIB
Gambar satelit menunjukkan sekelompok besar hujan dan badai di dekat Filipina pada Selasa sore, waktu setempat. (Badan Meteorologi Jepang / Himawari 8)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan hingga saat ini tidak terdeteksi adanya badai tropis di wilayah selatan Indonesia maupun di sekitar Australia. Sehingga dapat dipastikan tidak ada badai tropis di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa hari kedepan.

BMKG pun meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mempercayai isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tersebut.

Adapun terkait kondisi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Timur, BMKG menerangkan bahwa berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terbaru, teridentifikasi adanya pola Pusat Tekanan Tinggi di wilayah benua Australia bagian selatan dengan tekanan udara hingga mencapai 1034 mb. 

"Keberadaan pusat tekanan tinggi di wilayah tersebut memicu peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Indonesia bagian selatan ekuator termasuk wilayah Nusa Tenggara Timur," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan tulis, Sabtu (7/8/2021).

Guswanto menerangkan, kondisi dinamika atmosfer tersebut dapat memberikan dampak yang cukup signifikan pada timbulnya angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan di sekitar Nusa Tenggara Timur. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa angin kencang yang terjadi saat ini bukan badai atau siklon sebagaimana Siklon Tropis Seroja yang terjadi di Nusa Tenggara Timur pada awal April lalu. Angin kencang yang saat ini terjadi di wilayah NTT masih dapat terjadi hingga beberapa hari kedepan.

Potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat dalam sepekan kedepan (07-12 Agustus 2021)  dapat terjadi di wilayah:

1. Aceh

2. Sumatera Utara

3. Riau

4. Sumatera Barat

5. Bengkulu

6. Banten

7. Jawa Barat

8. Jawa Tengah

9. Kalimantan Barat

10. Kalimantan Utara

11. Gorontalo

12. Sulawesi Selatan

13. Sulawesi Tengah

14. Sulawesi Tenggara

15. Maluku

16. Papua Barat

17. Papua 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Potensi Gelombang Tinggi

Sementara untuk potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia untuk sepekan ke depan dengan kategori tinggi-sangat tinggi ada di wilayah sebagai berikut:

1). Area Perairan Dengan Gelombang Tinggi (2.5 – 4.0 Meter):

Selat Malaka bagian utara, Perairan utara Sabang, Perairan barat Kepulauan Nias hingga Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Perairan selatan Sumbawa, Selat Bali – Lombok – Alas – Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Perairan Kupang – Pulau Rotte, Perairan Kepulauan Wakatobi, Perairan timur Sulawesi Tenggara, Laut Banda, Perairan selatan Pulau Buru – Pulau Ambon – Pulau Seram, Perairan Kepulauan Letti – Tanimbar, Perairan selatan Kepulauan Kei – AruLaut Arafuru.

2). Area Perairan Dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 - 6.0 Meter):

Perairan barat Aceh, Perairan barat Kepulauan Simeulue, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan dan barat, Perairan selatan Jawa hingga Lombok, Perairan selatan Sumba, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT.

"BMKG, baik di kantor pusat maupun UPT daerah di seluruh Indonesia terus melakukan pemantauan kondisi cuaca di wilayah Indonesia dan menginformasikannya melalui berbagai kanal informasi," katanya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya