Beras Bansos di Pandeglang Tak Layak Makan, Bulog Turun Tangan

Warga Kelurahan Pandeglang di Kabupaten Pandeglang sempat menyesalkan beras bansos PPKM yang tidak layak makan pada Selasa (3/8/2021) lalu.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Agu 2021, 15:00 WIB
Beras bantuan sosial (bansos) Bulog yang dikeluhkan warga Pandeglang karena menggumpal. Dok Bulog

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog kembali menerjunkan tim monitoring dan evaluasi (monev) dari kantor pusat di Jakarta ke kelurahan di Kabupaten Pandeglang, Banten guna memastikan kelancaran proses pengiriman beras bansos PPKM di wilayah tersebut.

Sebelumnya, warga Kelurahan Pandeglang di Kabupaten Pandeglang sempat menyesalkan beras bansos PPKM yang tidak layak makan pada Selasa (3/8/2021) lalu. Sebab saat dibuka, beras tersebut menggumpal layaknya batu berwarna kecokelatan.

Kabag Humas Perum Bulog Tomi Wijaya mengatakan, fokus dari tim monev adalah mengawal proses penyediaan hingga pengiriman dari seluruh beras bansos PPKM untuk Kelurahan Pandeglang.

Total bantuan beras bansos PPKM kali ini berjumlah 464 karung dengan masing-masing berat 10 kg. Tomi menambahkan, tim monev juga akan menyiapkan langkah-langkah lanjutan dari corrective action yang sudah dilakukan.

"Walau tindakan perbaikannya sudah dilakukan, namun tetap akan kita evaluasi guna mencegah terjadinya hal-hal seperti ini dan menjadi prosedur tetap dalam pola penanganan insiden serupa nantinya. Termasuk kemungkinan adanya perubahan cuaca ekstrim dan lokasi terpencil yang beresiko tinggi" jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/8/2021).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bansos Beras Bulog. Dok Bulog

Terkena Tetesan Air

Tomi menyampaikan, hasil penelurusan sementara memang hanya sebagian kecil karung beras yang terkena tetesan air hujan yang terjadi saat proses pengiriman pada Minggu (1/8/2021) lalu. Sementara selebihnya beras masih dalam kondisi baik.

"Meski demikian, semuanya sudah ditarik dan diganti dengan yang baru dan kualitas yang baik. Saat ini tim dari kantor pusat masih berada di Pandeglang dan masih bekerja. Anggota tim berjumlah lima orang yang berasal dari tiga divisi," ujar Tomi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya