Menko PMK Muhadjir: Beras Bansos Tak Layak Konsumsi di Pandeglang Sudah Ditarik dan Diganti

Menurut laporan yang diterima Menko PMK Muhadjir Effendy, beras menggumpal dikarenakan terkena hujan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 07 Agu 2021, 13:13 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan/Kemenko PMK)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan stok beras bantuan sosial (bansos) di Pandeglang yang menggumpal seperti batu sudah ditarik. Dia pun meminta beras diganti dengan yang baru dan layak konsumsi.

Hal ini disampaikan Muhadjir saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Pos Pandeglang dan tempat penggilingan gabah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Jumat 6 Agustus 2021.

Menurut laporan yang diterimanya, beras menggumpal dikarenakan terkena hujan.

"Jadi sebetulnya sudah tidak ada masalah. Sudah diganti dari para keluarga penerima manfaatnya. Dan beras itu sudah ditarik. Bahkan yang ditarik bukan hanya beras yang bermasalah tapi seluruhnya ditarik dan dicek semuanya. Dan itu saya kira ini langkah yang cepat dan bagus," ujar Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Sabtu (7/8/2021).

Dia menekankan agar beras yang diberikan kepada masyarakat sebagai bantuan sosial adalah beras yang layak konsumsi. Sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah, beras yang disalurkan minimal berkualitas medium.

"Jangan sampai kita enggak mau makan beras itu, malah kita berikan kepada orang lain. Karena itu berasnya medium yang kita tetapkan," jelas Menko PMK. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Beras Bansos Diproduksi Petani Lokal

Selain itu, Muhadjir juga meminta agar beras yang dimanfaatkan untuk bantuan sosial dari produksi petani lokal. Namun, dia juga mengingatkan agar petani lokal tidak meraup untung yang berlebihan.

"Sekarang ini alhamdulillah kan harga gabah, harga beras sudah mulai naik. Saya mohon para petani dan tengkulak menahan diri untuk tidak mengambil untung banyak-banyak. Semuanya harus merasa prihatin," kata Muhadjir.

Sebelumnya, beras bantuan dalam kondisi bau busuk dan menggumpal diterima warga terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Beras Tak Layak konsumsi itu sebanyak 10 karung.

Kepala Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Lebak-Pandeglang Muhammad Wahyudi mengatakan pihaknya telah mengganti beras yang tidak layak konsumsi tersebut. Dia mengatakan kerusakan beras tersebut disebankan terkena hujan saat bongkar muat beras.

"Sudah diganti Pak. Kena hujan saat pembongkaran Pak. Yang rusak sekitar 10 karung Pak," ucap Muhamad Wahyudi, saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (7/8/2021).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya