Rampung Desember 2022, PLBN Long Nawang Cegah Masuk Narkoba dari Malaysia

Kementerian PUPR tengah membangun Pos Lintas Batas Negara atau PLBN Long Bawang di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Agu 2021, 20:00 WIB
Proyek Pos Lintas Batas Negara atau PLBN Long Bawang di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (dok: PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya tengah membangun Pos Lintas Batas Negara atau PLBN Long Bawang di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan PLBN tidak hanya bertujuan untuk pos lintas batas negara, namun juga akan didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, salah satunya dengan dibangunnya pasar. Dengan demikian kehadiran PLBN akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.

"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," jelas Menteri Basuki, Sabtu (7/8/2021).

Pembangunan PLBN Long Nawang merupakan salah satu bagian dari program pembangunan 11 pos lintas batas negara yang diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

PLBN Long Nawang yang juga akrab dikenal masyarakat setempat dengan sebutan Tapak Mega ini berada di pedalaman pegunungan Long Nawang, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan Long Busang di Sarawak, Malaysia.

Pos lintas batas negara berkategori PLBN darat yang dibangun di atas lahan seluas 9 ha ini mulai dibangun pada 3 September 2020, dan target selesai Desember 2022.

Proyek PLBN Long Nawang menghabiskan anggaran Rp 225,3 miliar yang bersumber dari APBN 2020-2022 kontrak tahun jamak (multiyears contract/MYC).Progres fisik konstruksi saat ini mencapai 17,07 persen.

Pengerjaan PLBN Long Nawang dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kalimantan Utara Direktorat Jenderal Cipta Karya, dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi bangunan utama, mess pegawai, masjid, lansekap, pos jaga, GWT, power house, selasar parkir, serta mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP). PLBN ini dapat diakses dalam waktu kurang lebih 2 jam dari Bandara Juwata Tarakan dan Long Ampung.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Belum Terkontrol Maksimal

Bendera Indonesia-Malaysia (asean-investor.com)

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menyatakan, pembangunan PLBN Long Nawang serta 3 pos lainnya di Kalimantan Utara (PLBN Sei Pancang, PLBN Long Midang, dan PLBN Labang) sangat penting, karena selama ini perlintasan antara Indonesia-Malaysia belum dapat terkontrol dengan maksimal.

"Kita tentu berharap realisasi pembangunan segera selesai dan sehingga menjadi pos lintas terpadu sekaligus mendorong ekonomi daerah, khususnya bagi masyarakat perbatasan Kalimantan Utara," ungkapnya.

Wakil Ketua DPRD Kalimantan Utara Andi M Akbar juga menyambut baik progres pembangunan PLBN tersebut. Dia berharap, kehadiran PLBN Long Nawang mampu mengatasi permasalahan yang sering muncul di perbatasan.

"Kalau PLBN sudah terbangun, kita harap bisa mengatasi masalah narkotika, masalah perlintasan ilegal dan lain-lain. Apalagi itu (PLBN) adalah pos terpadu, sehingga bisa mendukung perdagangan lintas batas antar kedua negara, dan masyarakat bisa lebih diuntungkan lagi," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya