Kemenkes: Meski Antibodi Turun, Vaksin COVID-19 Tetap Beri Perlindungan

Vaksin COVID-19 Sinovac enam bulan usai dosis kedua mengalami penurunan imunitas. Meski begitu,tetap efektif lawan virus SARS-CoV-2.

oleh Diviya Agatha diperbarui 08 Agu 2021, 09:00 WIB
Vaksin corona COVID-19../ cottonbro from Pexels

Liputan6.com, Jakarta Studi mengungkapkan bahwa terjadi penurunan titer antibodi setelah pemberian vaksin COVID-19 dosis kedua Sinovac. Namun, seberapa besarkah pengaruh penurunan antibodi tersebut? Apakah tubuh malah akan menjadi lebih rentan terinfeksi?

"Antibodi bisa turun tapi selama ada sel memori yang mengingat antigen COVID-19, begitu tertular virus COVID-19, tubuh akan membentuk kembali antibodi untuk memberikan perlawanan," ucap Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, dr. Siti Nadia Tarmizi, Kamis (5/8/2021).

Vaksin membentuk sistem imun yang bersifat adaptif yang didalamnya terdapat sel memori dan antibodi. Itulah mengapa vaksin dianggap tetap efektif walaupun terjadi penurunan titer antibodi.

"Sel memori akan bekerja dan merespons apabila terjadi paparan terhadap antigen COVID-19. Dengan adanya sistem imun yang adaptif, ia akan lebih sigap dan lebih cepat menetralisir ketika virus masuk," jelas Nadia. 

Simak juga video berikut


Melindungi diri sendiri dan orang lain

Sel memori dan antibodi yang terbentuk usai vaksinasi juga bisa berfungsi untuk meringankan gejala apabila terpapar COVID-19. Sehingga, kemungkinan terjadinya penularan juga semakin mengecil.

"Bagi orang yang sudah divaksin, ia jadi punya sistem pertahanan untuk melawan virus COVID-19. Kalau nantinya virus itu masuk kedalam tubuhnya, itu bisa dilawan dengan cepat dan dinetralisir," jelas Siti.

Apabila tiap orang memiliki pertahanan yang sama, kemudian virus akan menjadi lebih sedikit. Sehingga terjadinya penularan bisa dihentikan.

"Lama-lama itulah yang disebut dengan kekebalan kelompok dan benteng pertahanan bersama. Karena si virus ini tidak bisa menembus lagi dan mendapatkan sel manusia untuk berkembang biak," tambahnya.


Target vaksinasi minimal 70 persen

Dengan benteng pertahanan yang sudah dibentuk, orang-orang yang belum divaksinasi juga akan ikut terlindungi. Mengingat sebagian besar populasi sudah divaksinasi.

"Itu kenapa kita harus memvaksinasi minimal 70 persen penduduk Indonesia. Dengan begitu, kita bisa melindungi sisa penduduk Indonesia yang tidak bisa mendapatkan vaksinasi," ucap Nadia.

Saat ini, target vaksinasi Indonesia sudah berada pada angka 208 juta orang. Ditambah dengan ibu hamil yang berjumlah 3 juta orang. Maka, total sasaran vaksinasi Indonesia saat ini menjadi 211 juta orang. 


Infografis

Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya