Disiplin Prokes, Jangan Buka Masker meski Semenit untuk Foto Bersama

Meski cuma semenit buka masker, ada risiko yang besar terhadap penularan COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi pemakaian masker. (dok. Unsplash/ Kobby Mendez)

Liputan6.com, Jakarta Disiplin menjalalankan protokol kesehatan (prokes) itu mutlak dilakukan saat pandemi COVID-19 di Indonesia belum terkendali. Termasuk, Anda tidak disarankan membuka masker meski cuma semenit untuk foto bersama.

"Foto bersama, cuma satu menit buka masker, padahal ada satu hal yang selalu mengintai kita kalau kita lengah (yakni COVID-19)," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam acara webinar bertajuk "Hoaks, Fakta, Sains, Pejuang Isoman COVID-19" pada Sabtu, 7 Agustus 2021.

Selain memakai masker, Anda juga diingatkan tetap rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas demi mencegah terkena COVID-19 dan tidak berkontribusi pada peningkatan kasus di masyarakat.

Menurut Nadia, lonjakan kasus COVID-19 beberapa bulan lalu akibat tingginya mobilitas orang-orang dan mulai lengahnya mereka pada prokotol kesehatan. Beberapa waktu kemarin banyak orang yang mengendurkan aktivitas seperti tidak menjaga jarak satu meter dalam berkegiatan seperti rapat, berkerumun di pesta pernikahan yang tidak terdapat aturan pembatasan jumlah tamu dan makan di restoran beramai-ramai seperti mengutip Antara.


Muncul Varian Baru COVID-19

Berbeda dari tahun lalu, saat ini muncul berbagai varian  baru virus Corona akibat mutasi yang terjadi. Sebut saja salah satunya varian Delta. Varian ini lebih cepat menular dengan risiko penularan 60 persen lebih tinggi dari varian Alfa atau virus aslinya (yang berasal dari Wuhan, China).

Varian Delta juga meningkatkan jumlah kasus yang membutuhkan perawatan, menurunkan efektivitas vaksin walau sampai saat ini vaksin-vaksin yang ada masih efektif melawan virus termasuk varian Delta.

"Varian Delta juga lebih cepat menular di antara anak-anak sekolah, CT Value lebih rendah kalau positif 16, 20 padahal sebelumnya 25, 30, 32," tutur Nadia.

Munculnya varian baru SARS-CoV-2 ini akibat semakin banyaknya infeksi pada suatu populasi yang kemudian meningkatkan kejadian mutasi virus.

"Perlu diperhatikan juga, kalau semakin banyak infeksi yang muncul, maka mutasi virus akan semakin meningkat. Makanya varian Delta muncul karena begitu banyak infeksi yang terjadi di India, akhirnya menimbulkan varian atau virus baru yang berbeda dari virus aslinya (dari China)," kata Nadia.

Seseorang yang terkena COVID-19 umumnya mengalami gejala infeksi saluran pernapasan, seperti batuk, pilek, demam, sakit seluruh badan, hilang indera penciuman dan perasa, bahkan sering juga didahului dengan diare.


Infografis Cara Pakai Masker Dobel yang Benar

Infografis Cara Pakai Masker Dobel yang Benar (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya