Liputan6.com, London - Para ilmuwan pada hari Jumat, 6 Agustus mengungkapkan ratusan pasien COVID-19 varian Delta meramaikan rumah sakit di Inggris. Padahal hampir sebagian besar dari mereka sudah memperoleh dosis vaksin yang cukup.
Informasi terakhir dari Public Health England (PHE) juga memperingatkan ada tanda-tanda awal bahwa orang yang telah diinokulasi mungkin dapat menularkan strain Delta semudah mereka yang belum menerima vaksin.
Advertisement
Menyadur dari Aljazeera (7/8/2021), dari 19 Juli-2 Agustus, 55,1 persen dari 1.467 orang yang dirawat di rumah sakit dengan varian Delta di Inggris tidak divaksinasi. Sementara 34,9 persen – atau 512 orang – telah menerima dua dosis.
Dijuluki "hari kebebasan", 19 Juli adalah tanggal Inggris secara signifikan melonggarkan lockdown. Semua vaksin yang digunakan di Inggris – yang diproduksi oleh AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer-BioNTech – mewajibkan penerima disuntik dua dosis untuk diinokulasi sepenuhnya.
Sekitar 75 persen populasi orang dewasa Inggris telah menerima dua suntikan hingga saat ini. "Semakin banyak populasi yang divaksinasi, kita akan melihat persentase relatif yang lebih tinggi dari orang yang divaksinasi di rumah sakit," terang PHE.
Jenny Harries dari UK Health Security Agency mengatakan, angka rawat inap menunjukkan betapa pentingnya kita mengikuti kedua dosis vaksin sesegera mungkin.
"Vaksinasi adalah alat terbaik yang kita miliki untuk menjaga diri kita dan orang yang kita cintai aman dari risiko penyakit serius yang dapat ditimbulkan COVID-19," kata Harries dalam sebuah pernyataan.
"Namun, kita juga harus ingat bahwa vaksin bukan berarti tak ada lagi risiko. Kita juga kemungkinan masih bisa terserang COVID-19 dan menginfeksi orang lain," paparnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vaksin Tetap Cegah Kematian
Temuan PHE sejalan dengan temuan dari The United States Centers for Disease Control and Prevention, yang pekan lalu dibuat khawatir dari orang yang divaksinasi dapat terinfeksi varian Delta yang menular.
Vaksin telah terbukti memberikan perlindungan yang baik terhadap penyakit parah dan kematian akibat Delta. Apalagi pada vaksin penuh alias vaksin kedua. Meski demikian, masih sedikit data tentang apakah orang yang divaksinasi masih dapat menularkannya kepada orang lain atau tidak.
"Beberapa temuan awal menunjukkan bahwa tingkat virus pada mereka yang terinfeksi Delta dan telah divaksin, mungkin serupa dengan tingkat yang ditemukan pada orang yang tidak divaksinasi," jelas PHE.
"Ini mungkin berimplikasi pada penularan orang, apakah mereka telah divaksinasi atau tidak. Namun, ini adalah analisis eksplorasi awal dan masih perlu studi lebih lanjut untuk mengkonfirmasi apakah ini masalahnya," tandas PHE.
Varian Delta telah menjadi bentuk dominan dari virus corona yang beredar secara global. Pandemi membuat lebih dari 4,4 juta orang gugur dalam perang melawan virus COVID-19, termasuk lebih dari 130.000 di Inggris, yang sekarang menyumbang 99 persen dari semua infeksi COVID-19 di Inggris.
Reporter: Bunga Ruth
Advertisement