Liputan6.com, Jakarta- Juara bertahan Brasil mampu mempertahankan medali emas sepak bola putra Olimpiade Tokyo 2020. Di partai puncak, Dani Alves dan kawan-kawan menang 2-1 atas Spanyol lewat perpanjangan waktu.
Bertanding di Nissan Stadium, pertemuan Brasil dengan Spanyol berlangsung seru sejak awal. Brasil sedikit lebih menguasai jalannya babak pertama. Beberapa peluang emas mampu diciptakan.
Advertisement
Richarlison melewatkan dua peluang matang di pertengahan babak pertama. Eksekusi yang buruk membuat skor tetap 0-0.
Brasil mendapat hadiah penalti di menit 37 setelah Mathues Cunha dilanggar kiper Unai Simon di kotak terlarang. Sial bagi Brasil, eksekusi penalti dari Richarlison gagal setelah membentur mistar gawang.
Di injury time babak pertama Brasil akhirnya bisa memecahkan kebuntuan. Cunha membobol gawang Spanyol setelah menuntaskan umpan dari kapten tim Dani Alves.
Babak Kedua
Brasil hampir menggandakan skor tujuh menit setelah jeda. Lagi-lagi Richarlison membuang peluang emas tersebut. Simon masih bisa menggagalkan aksi Richarlison.
Tertinggal satu gol, Spanyol melakukan perubahan dengan memasukkan Bryan Gil dan Carlos Soler. Keputusan tersebut sangat tepat.
Di menit 61, Spanyol akhirnya bisa menyamakan kedudukan. Umpan matang Soler diselesaikan Mikel Oyarzabal dengan tendangan voli.
Berhasil menyamakan skor, Spanyol pun makin percaya diri dan mampu ganti menekan Brasil di sisa pertandingan. Sayangnya keberuntungan tak berpihak pada Spanyol.
Dua peluang emas Spanyol di menit-menit akhir mealui Oscar Gil dan Bryan Gil gagal membuahkan gol akibat terbentur tiang gawang. Pertandingan pun harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu.
Advertisement
Extra Time
Di babak tambahan, Brasil memasukkan penyerang Malcolm. Langkah ini sangat jitu. Malcolm mampu merepotkan pertahanan Spanyol.
Brasil kembali unggul di menit 108. Buruknya tendangan penjuru Soler menjadi awal malapetaka Spanyol.
Bola sepak pojok Soler yang sangat jelek dimanfaatkan Brasil melakukan serangan balik cepat. Antony dengan jeli melepaskan umpan jauh kepada Malcolm.
Kecepatan Malcolm membuatnya bisa mengejar bola mengalahkan Jesus Vallejo. Dengan tenang Malcolm mampu memperdaya Unai Simon dengan tendangan mendatar. Spanyol tak mampu membalas di sisa pertandingan.