Liputan6.com, Jakarta - PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) dan Universitas Indonesia (UI) menjalin kerjasama strategis Penelitian dan Pengembangan Obat Berbasis Bioteknologi yang diharapkan akan memberi kontribusi dalam kemajuan ekosistem industri kesehatan di Indonesia.
Melalui kerjasama ini Etana dan UI berkomitmen akan melakukan penelitian, pengembangan sumber daya manusia, dan pengembangan obat berbasis bioteknologi yang dapat diproduksi dan dipasarkan dalam skala industri. Hal itu dilakukan guna mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dan menciptakan ketahanan Kesehatan Nasional.
Advertisement
Direktur Utama PT Etana Biotechnologies Indonesia, Nathan Tirtana, mengatakan, Etana sebagai salah satu perusahaan kesehatan akan terus melakukan penelitian dan pengembangan produk khsususnya obat-obatan yang berbasis bioteknologi.
"Kami melihat Kerjasama dengan Universitas Indonesia ini merupakan sinergi yang baik antara industri dengan akademia dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang bioteknologi untuk mengembangkan dan memproduksi produk biologi. Harapan kami Kerjasama ini dapat menghasilkan obat berbasis bioteknologi yang dapat bermanfaat bagi industri kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia,” katanya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 8 Agustus 2021.
Rektor Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro, SE., MA., Ph.D, menambahkan bahwa kerjasama UI dengan Etana merupakan langkah awal dalam membentuk kemitraan strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia di Universitas Indonesia untuk menjadi lebih kompeten di bidang kesehatan, khususnya bioteknologi.
"Kami berharap hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia kesehatan di Indonesia. Selama ini, berbagai riset telah dilakukan di UI, terutama di masa pandemi COVID-19, guna membantu pemerintah dalam menghadapi berbagai masalah dan dampak akibat penyakit tersebut,” katanya.
Bioteknologi sudah berkembang sedemikian pesat, terutama di negara-negara maju. Teknologi ini memungkinkan manusia memeroleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker.
“Kami berharap, lewat kerja sama di bidang bioteknologi modern bersama Etana, akan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi orang banyak,” ujar Prof Ari.
Simak Video Berikut Ini
Perjanjian Kerjasama Etana dan UI
Perjanjian kerja sama tersebut telah ditandatangani Drg. Nurtami Ph.D., Sp. OF(K) mewakili UI, dan Direktur Utama Etana, Nathan Tirtana, di Jakarta pada 19 Juli 2021.
Di dalam Perjanjian Kerjasama ini mencakup beberapa hal, yaitu melakukan diskusi dan pertukaran informasi terkait perkembangan bioteknologi di bidang pengobatan; kolaborasi penelitian, pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan obat berbasis Bioteknologi dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki kedua pihak termasuk pada pelaksanaan uji klinik dan pelatihan; mengupayakan hasil penelitian dan pengembangan agar dapat dikembangkan dan diproduksi dalam skala industri dan memasarkannya, termasuk pengembangan produk baru; dan memberikan kesempatan kepada karyawan Etana untuk dapat mengikuti program pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak UI.
Bioteknologi telah berkembang sejak lama di Indonesia, seperti pada pembuatan tempe dan oncom, namun bioteknologi modern baru berkembang ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengizinkan munculnya program Bioteknologi (1985) di beberapa perguruan tinggi.
Tujuan pemerintah dalam program ini adalah untuk meningkatkan penelitian di bidang bioteknologi dan memperluas jaringan bioteknologi di tingkat nasional maupun internasional, untuk kesejahteraan manusia.
Advertisement