Deretan Aplikasi yang Tak Bisa Diakses Kuota Internet dari Kemendikbudristek

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan ada aplikasi yang tidak bisa diakses dengan bantuan kuota internet.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Agu 2021, 09:00 WIB
Siswa sekolah dasar belajar online menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings di Pamulang Tangerang Selatan, Kamis (2/4/2020). Gelombang work from home (WFH) membuat kebutuhan terhadap aplikasi video conference meningkat saat pandemi Corona Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi memperpanjang bantuan kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam konferensi persnya pada Kamis lalu mengatakan, bantuan kuota data internet untuk periode 2021 akan dilaksanakan pada September hingga November 2021.

"Kami akan menyalurkan 2,3 triliun rupiah untuk lanjutan kuota data internet bagi 26,8 juta siswa, mahasiswa, guru, dan dosen," kata Nadiem seperti dikutip dari kanal Youtube resmi Kemendikbud RI, Senin (9/8/2021).

Adapun besaran bantuan untuk peserta didik jenjang PAUD adalah 7 gigabyte (GB) per bulan dan untuk peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah sebesar 10 GB per bulan.

Sementara untuk pendidik jenjang PAUD dan pendidikan dasar dan menengah akan mendakat kuota internet sebesar 12 GB per bulan, dan untuk dosen dan mahasiswa sebesar 15 GB per bulan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Beberapa Aplikasi Tak Bisa Diakses

Pembelajaran Jarak Jauh atau Belajar Online

Meskipun begitu, Nadiem mengungkapkan bahwa ada beberapa aplikasi yang dinilai tidak untuk pendidikan dan tidak bisa diakses dengan menggunakan bantuan kuota internet tersebut.

"Keseluruhan bantuan kuota di tahun 2021 tujuannya untuk mendukung proses pembelajaran," kata mantan bos Gojek tersebut.

"Tapi kami memberikan fleksibilitas kuota umum yang bisa digunakan untuk mengakses semua laman dan aplikasi, kecuali yang diblokir oleh Kemenkominfo dan yang tercantum dalam situs resmi bantuan kuota data internet," ujarnya.

Bantuan tersebut akan disalurkan setiap tanggal 11 hingga 15 di bulan September, Oktober, dan November 2021, dan berlaku 30 sehari sejak diterima.


Daftar Aplikasi yang Tak Bisa Diakses

Ilustrasi Media Sosial dan Aplikasi Chat | unsplash.com/@christianw

Daftar situs dan aplikasi yang tak bisa diakses tersebut dapat dilihat di laman kuota-belajar.kemdikbud.go.id.

Untuk laman media sosial, aplikasi yang tidak bisa diakses adalah: Badoo, Bigolive, Facebook, Instagram, Periscope, Pinterest, Snackvideo, Snapchat, Tinder, Tumblr, Twitter, Vive, Vkontakte, dan YY.

Beberapa game juga tidak bisa diakses yaitu: 8 Ball Pool, Candy Crush, Clash of Clans, Clash of Kings, Clash Royale, Crisis Action, Fifa Mobile Football, Garena, Garena AOV, Garena Free Fire, Growtopia, Lineage Revolution, Lords Mobile: Battle of the Empires, Mobile Legends, PUBG, Roblox, dan Steam.

Aplikasi video seperti: Dailymotion, JWPlayer, Likee, Netflix, QQVideo, Tiktok, TVUNetworks, dan Viu, juga termasuk yang tidak bisa diakses menggunakan bantuan kuota internet Kemendikbud Ristek.

Dalam keterangannya, Kemendikbud Ristek mengatakan bahwa daftar aplikasi tersebut dapat bertambah sewaktu-waktu.

(Dio/Isk)


Infografis Plus Minus Belajar dari Rumah Secara Online

Infografis Plus Minus Belajar dari Rumah Secara Online. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya