Jika PPKM Diperpanjang, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2021 Sulit Tembus 4 Persen

Jika pemerintah perpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maka pertumbuhan ekonomi kembali tertekan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2021, 15:15 WIB
Pengendara menunjukkan STRP kepada petugas saat penyekatan mobilitas di Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, Kamis (15/7/2021). Polda Metro Jaya memperluas area penyekatan selama PPKM Darurat menjadi 100 titik mulai pukul 06.00-22.00 WIB guna mengurangi mobilitas. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Para mengusaha muda memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tak akan bisa menyentuh angka 4 persen di kuartal III 2021. Asumsi tersebut dengan mempertimbangkan jika pemerintah perpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Dengan perpanjangan terus PPKM, kecil kemungkinan target pertumbuhan ekonomi kuartal III bisa tercapai 3 persen - 4 persen," kata Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) , Ajib Hamdani saat dihubungi merdeka.com, Minggu (8/8/2021).

Berdasarkan perhitungan Hipmi, terdapat beberapa indikator ekonomi yang melemah pada periode Juli-September 2021. Selama Juli, kontraksi ekonomi terjadi sangat dalam. Bahkan Purchase Managers Index (PMI) hanya di angka 40,1.

"Sisi permintaan dan sisi produksi mengalami tekanan yang luar biasa karena kebijakan PPKM ini," imbuhnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Indonesia Bisa Kembali Resesi

Petugas melakukan penjagaan di kawasan yang ditutup saat penyekatan di ruas jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Kamis (15/7/2021). Mampang menjadi salah satu jalan yang masuk dalam penyekatan baru pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Ibu Kota. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan jika PPKM kembali diperpanjang hingga akhir Agustus 2021 maka Indonesia akan kembali masuk resesi.

"Ada kemungkinan masuk trajectory resesi kembali di kuartal III dan kuartal IV 2021," kata Bhima kepada Liputan6.com, pada Sabtu 7 Agustus 2021.

Menurut dia, perpanjangan PPKM ketat secara otomatis akan membuat daya beli masyarakat turun. Kemudian investor pun lebih memilih untuk wait and see sambil melihat perkembangan kasus harian Covid-19.

Bhima melanjutkan, sisi ekspor Indonesia juga bakal terganggu. Sebab, harga komoditas ekspor Indonesia kini bergantung pada permintaan China dan Amerika Serikat (AS).

Bhima menilai, penerapan PPKM hingga 9 Agustus 2021 saja akan membuat pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021 kembali terkontraksi minus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya