Aramco Catat Laba Bersih Naik 288 Persen pada Kuartal II 2021

Aramco menyatakan, laba bersih tercatat USD 47,2 miliar atau sekitar Rp 677,46 triliun pada semester I 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 08 Agu 2021, 18:08 WIB
Ilustrasi fasilitas minyak Aramco Arab Saudi (Creative Commons / Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco catat lonjakan laba bersih mencapai 288 persen. Laba bersih Saudi Aramco tercatat menjadi USD 25,5 miliar atau sekitar Rp 366 triliun (asumsi kurs Rp 14.353 per dolar AS) pada kuartal II 2021.

Perseroan juga mempertahankan dividen sebesar USD 18,8 miliar atau sekitar Rp 269,83 triliun karena harga minyak lebih tinggi dan pemulihan permintaan secara global.

Laba bersih Aramco lebih tinggi menjadi sebesar USD 25,5 miliar pada kuartal II 2021 dibandingkan USD 6,6 miliar pada kuartal II 2020. Hasil kinerja Aramco mengalahkan harapan dengan analis perkirakan laba bersih USD 24,7 miliar pada kuartal II.

"Hasil kuartal kedua mencerminkan permintaan kuat dalam permintaan energi di seluruh dunia, dan kami menuju paruh kedua 2021 dengan lebih tangguh dan fleksibel karena pemulihan global mendapatkan momentum,” ujar CEO Aramco Amin Nasser, dikutip dari CNBC, Minggu (8/8/2021).

Aramco menyatakan, laba bersih tercatat USD 47,2 miliar atau sekitar Rp 677,46 triliun pada semester I 2021. Jumlah itu meningkat 103 persen dari periode sama tahun lalu USD 23,2 miliar atau sekitar Rp 332,99 triliun.

Aramco mengatakan, kinerja keuangan didukung pelonggaran global imbas pembatasan untuk mencegah penyebaran COVID-19, kampanye vaksinasi, stimulus dan percepatan aktivitas di pasar utama.

"Meski pun masih ada beberapa ketidakpastian seputar tantangan yang ditimbulkan oleh varian COVID-19, kami telah menunjukkan dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif terhadap perubahan kondisi pasar,” ujar Nasser.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Rencana Dividen

Saudi Aramco

Aramco mengatakan, arus kas tercatat USD 22,6 miliar pada kuartal II 2021, sedangkan semester I 2021 tercatat USD 40,9 miliar. Dibandingkan periode kuartal II 2021 sebesar USD 6,1 miliar dan USD 21,1 miliar pada semester I 2020.

Jumlah kas itu signifikan karena arus kas telah meningkat dari dividen kuartalan sebesar USD 18,75 miliar untuk pertama kalinya sejak awal pandemi COVID-19. Aramco sudah membayar dividen terbesar di dunia, tetapi prospek yang membaik telah mendorong beberapa anlis untuk meminta dividen lebih tinggi.

Peningkatan dividen diperlukan untuk tetap kompetitif,” ujar Analis BofA dalam sebuah catatan jelang rilis kinerja perseroan.

Analis menyebutkan harga minyak lebih tinggi dan peningkatan produksi yang didorong OPEC+ akan mendukung peningkatan arus kas bebas yang signifikan selama beberapa tahun ke depan.


Bakal Ditinjau

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Aramco mengatakan, dividen tetap pada tingkat normal untuk kuartal tersebut. “Kami sedang melihat program keberlanjutan kami. Banyak elemen dari program permodalan kami yang saat ini kami pertimnbangkan berkaitan dengan minyak ke kimi dan hydrogen,” ujar Nasser.

Ia menambahkan, semua program ini merupakan peluang besar, terutama dengan program  Shareek.

Aramco yang mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah Arab Saudi merupakan sumber pendapatan utama bagi kerajaan tersebut.

"Semua ini akan ditinjau dengan dengan dewan kami, dan akan memutuskan di kemudian hari mengenai pembagian dividen tambahan,” ujar Nasser.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya