Liputan6.com, Jakarta - Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) mendesak Departemen Perdagangan AS agar mantan anak perusahaan Huawei, Honor Device Co. di-blacklist alias masuk daftar hitam AS.
Dipimpin oleh Anggota Kongres AS dari kubu Republik, Perwakilan Michael McCaul, mengklaim, Honor lepas dari Huawei pada 2020 untuk menghindari sanksi ketat yang dijatuhkan pada perusahaan induk Huawei.
Advertisement
Informasi, daftar hitam AS ini menyangkut larangan perusahaan yang di-blacklist itu membeli suku cadang dan komponen dari perusahaan atau menggunakan teknologi negara adidaya tersebut tanpa persetujuan pemerintah AS.
Mengutip Gizmochina, Senin (9/8/2021), Anggota Kongres itu menyatakan, Honor sudah mengakses pasokan chip dan perangkat lunak dari pemasok Amerika dan mungkin bakal diblokir jika divestasi tidak dilakukan.
Perwakilan Michael McCaul dan koleganya juga mencurigai, Honor masih dimiliki negara meskipun konsorsium 30 investor membeli perusahaan dari Huawei tahun lalu.
Juru bicara Departemen Perdagangan AS mengatakan, Departemen Perdagangan menghargai perspektif Anggota Kongres terkait permasalahan tersebut.
Dia juga mengatakan, pihaknya akan terus meninjau informasi yang tersedia untuk mengidentifikasi potensi penambahan Honor atau perusahaan Tiongok lainnya ke daftar entitas.
Huawei Resmi Jual Honor
Lebih lanjut, Huawei secara resmi sudah menjual bisnis smartphone miliknya, Honor.
Dikutip dari The Verge, Selasa (17/11/2020), Huawei memutuskan untuk menjual Honor untuk memastikan keberlangsungan perusahaan.
Adapun bisnis smartphone kelas menengah milik Huawei ini dijual ke konsorsium mitra dan bisnis yang didukung pemerintah, yakni Shenzhen Zhixin New Information Technology Co.
Advertisement
Honor Dijual Seharga Rp 212 Triliun
Huawei mengatakan, “tidak akan memegang saham di perusahaan baru Honor setelah resmi dijual.”
Dengan kepemilikan yang baru ini, Honor akan memiliki lebih banyak ruang untuk mengembangkan produknya di masa mendatang.
Walau tidak disebutkan berapa harganya, Reuters melaporkan, Huawei menjual Honor senilai 100 miliar yuan atau sekitar Rp 212 triliun.
(Ysl/Isk)