Selama PPKM, Pasar Tradisional Pastikan Patuh Protokol Kesehatan Ketat

Pasar tradisiobal tetap memperhatikan Protokol Kesehatan seperti baik pedagang maupun pembeli harus mengenakan masker bila masuk area pasar.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2021, 13:35 WIB
Para pedagang menjalankan aktivitas rutin jual beli sayur mayur di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Semua bahan pangan seperti cabai dan bawang akan stabil jelang puasa Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 2021. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Induk Buah dan Sayur Jatiuwung Tangerang telah diresmikan pada 31 Juli 2021 lalu. Pasar induk tersebut digadang-gadang menjadi pasar induk terbesar se-Provinsi Banten, dan mampu menyuplai pasar tradisional di Banten hingga Jakarta dan Jawa Barat.

Kepala Pasar Induk Jatiuwung, Kasio menjelaskan, pasar yang menyediakan semua kebutuhan pokok itu berdiri di atas tanah seluas 4,3 hektar yang terbagi dalam 9 blok khusus pedagang.

Empat blok untuk pedagang buah, empat bagi pedagang sayuran, dan satu blok disediakan untuk lapak pedagang yang menjual dagangannya secara eceran. Sementara area parkirnya total seluas 6.000 meter persegi.

Menurut Kasio, pasar induk itu mampu melayani dan menyediakan pasokan untuk sekitar 160 pasar tradisional di seluruh wilayah Banten, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, hingga Jawa Barat.

"Pasar ini melayani 130 pasar tradisional yang tersebar di seluruh wilayah Banten. Bahkan para pedagang pasar di daerah Jakarta Barat seperti Cengkareng, Jakarta Selatan yaitu Kebayoran dan Bogor yakni Parung Panjang, juga datang ke sini untuk belanja kebutuhan mereka," katanya dikutip Senin (9/8/2021).

Meski roda perekonomian terus bergeliat, manajemen Pasar Induk Jatiuwung tetap memperhatikan Protokol Kesehatan. Baik pedagang maupun pembeli harus mengenakan masker bila masuk area pasar.

Manajemen Pasar Induk Jatiuwung juga gencar melakukan vaksinasi terhadap pedagang dan warga sekitar. Terbukti dari vaksinasi yang dilakukan saat pembukaan yang juga dihadiri oleh Walikota Arief Wismansyah.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jumlah Pedagang Terus Bertambah

Aktivitas pedagang merapikan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (17/6/2020). Penerapan PSBB yang diberlakukan sejak April-Juni 2020 menyebabkan harga bawang merah merangkak naik Rp 45 ribu-Rp60 ribu per kilogram akibat kelangkaan di daerah pemasok. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Setiap blok, sambung Kasio, memiliki kapasitasnya 186 hingga 286 lapak penjual. Sehingga, seluruh blok di pasar ini mampu menampung 1.344 lapak pedagang.

Baru sepekan beroperasi, antusias masyarakat untuk belanja ke Pasar Induk Jatiuwung begitu besar. Hal itu membuat pengiriman komoditi dari berbagai wilayah Indonesia semakin banyak.

"Fokus pasar induk ini yaitu komoditi buah-buahan dan sayuran. Sehingga, penyuplai barang yang datang ke sini dari seluruh penjuru Indonesia. Antara lain yaitu Aceh, Medan, Lampung, Sulawesi, Mataram, dan hampir seluruh penyuplai dari wilayah Jawa juga datang kesini," ungkap Kasio.

Sejak hari pertama pasar dibuka, jumlah pedagang yang mendaftarkan diri untuk membuka lapak terus meningkat. Dari total 1.344 lapak yang tersedia, sudah 90 persen terisi.

 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya