Perempuan Rusia Tuntut McDonald's karena Iklannya Bikin Batal Puasa

Perempuan Rusia ini hanya menuntut kompensasi sebesar Rp195 ribu dari McDonald's.

oleh Asnida Riani diperbarui 09 Agu 2021, 18:02 WIB
Ilustrasi McDonald's. (dok. Foto Thabang Mokoena/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - McDonald's digugat seorang perempuan Rusia setelah iklan burger keju mereka diduga membuatnya batal puasa selama Prapaskah. Ksenia Ovchinnikova, seorang penganut Kristen Ortodoks dari Omsk, mengklaim bahwa melihat iklan McDonald's membuatnya batal puasa pada 2019.

Melansir Daily Mail, Senin (9/8/2021), saat itu, ia berusaha menjauhi daging dan produk hewani lain. Bagi umat Kristen Ortodoks yang mengikuti kalender Julian, Prapaskah adalah periode mereka diharapkan untuk menjauhi daging, produk sampingan daging, unggas, telur, dan susu.

Ovchinnikova mengklaim ia telah menahan tidak makan daging dalam sebulan sebelum iklan burger dan nugget McDonald's membuatnya berbuka puasa pada April 2019. Sekarang, ia menuduh raksasa makanan cepat saji itu melanggar undang-undang perlindungan konsumen dan menghina agamanya.

Meski berhasil berpuasa selama 16 tahun terakhir, Ovchinnikova tidak tahan melihat iklan tersebut. "Setelah saya melihat iklan, saya tidak bisa menahan diri, saya mengunjungi McDonald's dan membeli burger keju," katanya, melansir Mirror.

Ia menyalahkan perusahaan untuk mengiklankan daging dan produk hewani saat orang Kristen menahan diri dari mengonsumsinya. Dalam tuntutan itu, Ovchinnikova meminta seribu rubel (Rp195 ribu) sebagai kompensasi atas "kerusakan moral yang berkelanjutan."

"Saya meminta pengadilan untuk menyelidikinya dan, jika pelanggaran terbukti, saya meminta pihak pengadilan mewajibkan McDonald's memberi kompensasi pada saya," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Konfirmasi Pihak Pengadilan

Ilustrasi burger McDonald's. (dok. pexels/ready made)

Pengadilan mengatakan pada Tass news bahwa benar pihaknya menerima tuntutan Ksenia Ovchinnikova dengan McDonald's sebagai terdakwa. "Saat ini, tanggal sidang pendahuluan atas klaim ini belum ditetapkan," ucap mereka.

Namun, Patriarkat Moskow telah menasihatinya agar tidak melanjutkan kasus tersebut. "Saya menyarankannya untuk pergi ke pengakuan dosa, bukan pengadilan," kata pihaknya.

Ini tentu bukan "tuntutan liar" pertama yang diterima McDonald's. Pada Mei 2020, rantai makanan cepat saji itu juga sempat dituntut karena "pertemuan kasar dengan nugget ayam" mereka.


Diminta Menarik Seluruh Produk Nugget Ayam

ilustrasi logo McDonald's (AFP/Justin Sullivan)

Melansir laman RD, seorang pria asal Palm Beach, Florida, Amerika Serikat (AS) mengklaim "sesuatu yang keras" membentur giginya ketika mengigit sepotong nugget ayam McDonald's. Ternyata ada "tulang" di dalam salah satu McNugget-nya.

Ia mengunjungi dokter gigi untuk mendapati ada dua retakan mikro di giginya, dan segera menggugat McDonald's sebesar 1,1 juta dolar AS (Rp15,8 miliar). Ia bersikeras bahwa McNuggets menghadirkan bahaya bagi konsumen.

Kala itu, ia bahkan mendesak McDonald's untuk menarik seluruh produk tersebut. Namun setelah ditelisik, "tulang" sebenarnya adalah salah satu dari empat bentuk McNugget, dan harusnya tidak bertekstur berbeda.


Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari COVID-19

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya