Simak Hoaks Seputar Covid-19 Sepekan, dari Surat Tes Palsu sampai Vaksin

Berikut hoaks seputar Covid-19 yang beredar dalam sepekan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Agu 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi Cek Fakta Covid-19

Liputan6.com, Jakarta Informasi seputar Covid-19 terus beredar di media sosial mulai dari vaksin sampai tes PCR. Namun, sebelum mempercayai kabar tersebut sebaiknya kita memastiakn kebenarannya agar tidak menjadi korban hoaks.

Hoaks seputar Covid-19 pun telah beredar semenjak penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut muncul, Cek Fakta Liputan6.com pun telah membuktikan sejumlah informasi hoaks seputar Covid-19 melalui penelusurannya.

Berikut hoaks seputar Covid-19 yang beredar dalam sepekan:

 

1. Penyanyi Iis Dahlia Ditangkap karena Jual Surat Swab Antigen dan PCR Palsu

Kabar tentang penyanyi Iis Dahlia ditangkap karena menjual surat swab antigen dan PCR palsu beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Rafii pada 28 Juli 2021.

Akun Facebook Rafii mengunggah artikel berjudul "Iis Dahlia Ditangkap Usai Jual Surat Swab Antigen Serta PCR Palsu, Terancam 6 Tahun Penjara" yang dimuat situs dramaindo.ga.

Artikel tersebut memuat foto penyanyi Iis Dahlia. Sedangkan akun Facebook Rafii menambahkan narasi dalam konten yang disebarkannya itu.

"Seleb sekarang kekurangan uang," tulis akun Facebook Rafii.

Konten yang disebarkan akun Facebook Rafii telah 8 kali dibagikan dan mendapat 8 komentar warganet.

Benarkah penyanyi Iis Dahlia ditangkap karena menjual surat swab antigen dan PCR palsu? Berikut penelusurannya Cek Fakta  Liputan6.com,

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, kabar tentang penyanyi Iis Dahlia ditangkap karena menjual surat swab antigen dan PCR palsu ternyata tidak benar.

Faktanya, yang ditangkap karena menjual surat swab antigen dan PCR palsu bukan penyanyi Iis Dahlia. Melainkan warga Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan artis Iis Dahlia.

 

2. Pemberitaan Kompas TV tentang Vaksin Covid-19 Palsu

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin Covid-19 palsu pada pemberitaan Kompas TV, klaim tersebut diunggahan akun Facebook Mamahna Cahya, pada 19 Juli 2021.

Klaim vaksin Covid-19 palsu pemberitaan Kompas TV yang diunggah berupa tangkapan layar, tayangan pemberitaan Kompas TV berjudul

"AWAS VAKSIN PALSU!

PELAKU PERNAH BEKERJA SEBAGAI PERAWAT

BEKASI, JAWA BARAT".

Pada tangkapan layar terseut terdapat keterangan sebagai berikut:

"ini dua biang kerok nya vaksin palsu@dyon1512 vaksin palsu#covid-19virus#vaksin"

Kemudian unggahan tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Kade ah vaksin Th ....NU jelas MH obat Corona sholat 5 waktu itu obatnya itu lagi uji keumatnya karena seluruh dunia Corona Aya ...ya kita pasrah aja sambil berdoa ajal pasti datang ........"

Benarkah klaim vaksin Covid-19 palsu pada pemberitaan Kompas TV? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim vaksin Covid-19 palsu pada pemberitaan Kompas TV tidak benar.

Pemberitaan tersebut terkait vaksin palsu untuk balita di beberapa rumah sakit, bukan vaksin Covid-19. Peristiwa yang diberitakan terjadi sebelum pandemi dan vaksin Covid-19 disuntikkan.

 

3. Pandemi Covid-19 Sudah Diprediksi Sejak 2016

 Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan terkait prediksi seseorang pada pandemi covid-19 yang terjadi saat ini. Dalam postingan itu menyebut pandemi sudah diprediksi sejak tahun 2016.

Postingan tersebut viral di Facebook dengan nama Harris Almayani. Di dalam postingan terdapat tanggal 23 Juni 2016 yang disebut sebagai tanggal unggahan postingan itu.

Berikut isi postingannya:

"Bismillahirrohmanirrohim....masa masa kelam akan terjadi diakhir tahun 2021nanti yang akan merubah dunia.fitnah dajal akan terjadi.wabah pandemi palsu sudah menimpa seluruh dunia.flu biasa dibuat luar biasa hingga 2022,ekonomi kacau.permainan hidup dimulai untuk mengurangi populasi manusia dibumi dengan racun yang ditebar dari udara melalui pesawat hingga membuat orang keracunan kemudian di buat skenario terkena virus, nanti tahun 2022 dibuat aturAn untuk vaksin.padahal allah telah memberikan manusia dengan imun alami yang kuat namun mereka menukar imun alami denfan vaksin buatan yang isinya adalah racun,virus dan sistem untuk mengendalikan manusia melalui signal 5g dan magnetik.akan banyak yang mati dan lumpuh karena vaksin twrsebut.akan tiba wakrunya nanti mereka dikontrol dengan darah ,kartu vaksin dan chip vaksin..yang tidak mau divaksin akan divaksa dan dibatasi ruanf geriknya.bahkan jika ingin terbang pun wajib harus divaksin.jalan jalan,sekolah,mall,,mesjid ,dll semuanta ditutup,permainan twrus berlangsung hingga hingga seluruh manusia bisa mereka kontrol.bencana alam akan terjadi dibumi hingga menjelang 2022 mrnuju 2023 melanda hampir seluruh dunia karena ka,bah sepi dari tahun 2021.2022 akan menjadi parah dengan dikontrol habis.penduduk asian banyak yang mati karena racun obat dan vaksin.langit akan terbelah air naik banyak pulau tenggelam peperangan terjadi..next............indonesia malaysia dan hampir seluluh dunia menjadi 1pemerintahan...................... Cerita ini mungkin fiksi.ya allah.mudah mudahan ..tidak terjadi...saya hanya menulis ..semuanya anggap saja sebuah hayalan..................NAMUN BERSIAPLAH!........"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim ada ramalan terkait pandemi covid-19 sejak tahun 2016? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang mengklaim ada ramalan terkait pandemi covid-19 sejak tahun 2016 adalah hoaks.

 

4. Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dibuat Sejak Tahun 2018

Beredar di media sosial postingan berisi gambar kardus kemasan vaksin covid-19 buatan AstraZeneca yang diklaim sudah dibuat pada tahun 2018. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Hurshida Yuldasheva. Dia mengunggahnya di Facebook pada 29 Juli 2021.

Dalam postingannya terdapat gambar kardus kemasan vaksin covid-19 AstraZeneca. Di sisi kardus kemasan itu terdapat tulisan "2018.07.15"

akun tersebut menambahkan narasi:

"Kotak vaksin AstraZeneca Covid-19 tanggal rilis 15/07/2018. Covid-19 diluncurkan pada akhir 2019.

Vaksin AstraZeneca Covid-19, box isi 10 botol. Bagi yang tidak bisa melihatnya, tanggal produksinya adalah 15/7/2018 (15 Juli 2018)."

Lalu benarkah postingan gambar yang mengklaim vaksin covid-19 AstraZeneca dibuat pada 15 Juli 2018? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan gambar yang mengklaim vaksin covid-19 AstraZeneca dibuat pada 15 Juli 2018 adalah tidak benar. Faktanya gambar dalam postingan itu sudah dimanipulasi.  

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya