6 Momen Menarik Girls Planet 999 Episode 1, Kontes Pencarian Idol K-Pop Terbaru Mnet

Para peserta Girls Planet 999 berasal dari tiga negara: China, Korea, dan Jepang. Yang menarik, cara memperkenalkan para kontestan bukan berdasarkan agensi maupun asal negara.

Tiga peserta dari masing-masing negara dimasukkan dalam satu grup berdasarkan kesamaan di antara mereka. Ada yang sama-sama berada di posisi vokal, menggemari Twice atau SNSD, hampir debut, bahkan ada yang punya bakat menirukan suara tokoh kartun Shinchan.

Girls Planet 999 punya sejumlah kesamaan dan perbedaan dengan Produce 101. Tetap ada mentor dan juga voter tapi dengan sebutan berbeda. Voter misalnya, disebut sebagai Guardians.

Suara dari Guardians akan menentukan posisi para kontenstan, termasuk di sembilan tempat teratas.

Perbedaan yang mencolok adalah setiap peserta dibagi dalam kelompok yang disebut sel. Kelompok ini beranggotakan tiga orang dari masing-masing negara. Proses eliminasi akan dilangsungkan di tingkat sel, dan ketiga anggotanya akan tersingkir. Namun posisi sel di episode pertama dapat diubah ke depannya.

Dalam acara ini, Tifanny dan Sunmi mendapat tugas sebagai K-Pop Master. Saat melakukan tugasnya, mereka benar-benar memperlihatkan kemampuan sebagai masternya K-Pop.

Sunmi misalnya, mampu "membaca" aura bintang para kontestan sebelum tampil. Sementara mata elang Tiffany berhasil menangkap kesalahan para peserta saat membawakan lagu di panggung.

Episode perdana acara ini menjadi momen perkenalan pemirsa dengan kontestan Girls Planet 999. Ada wajah-wajah yang sudah akrab untuk penggemar K-Pop seperti Choi Yu Jin CLC dan beberapa anggota Cherry Bullet. Ada pula sejumlah peserta yang sebelumnya merupakan kontestan di ajang sejenis.

Hal lain yang menarik, peserta dengan kemampuan menonjol tak hanya berasal dari Korea. Contohnya Shen Xiao Ting dari China dan kontestan Jepang Ezaki Hikaru.

Ezaki Hikaru bahkan dengan tegas ingin mengubah stereotip soal kemampuan trainee Jepang yang dinilai minim. 

Di episode pertama ini, sebagian kontestan luar Korea sudah mulai banyak yang sedikit demi sedikit berkomunikasi dengan bahasa Korea. Namun tetap saja ada kendala yang dihadapi para peserta yang tak menggunakan Korea sebagai bahasa ibu.

Salah satu pengalaman "tragis" terjadi pada kontestan China, Chen Hsin Wei. Saat ditanya reaksinya kala melihat Yeon Jing Goo, dengan wajah datar ia menjawab, "Ia pria jelek."

Sesaat kemudian ia baru menyadari sudah keliru berbicara dan dengan heboh meralat, "Maaf! Aku bisa mati, tolong jangan pakai yang tadi. Maksudku dia pria tampan!"

Bukan acara Mnet namanya tanpa bumbu drama. Salah satu yang merebut perhatian publik adalah saat kontestan China Fu Ya Ning maju untuk dievaluasi.

Ia dan kelompoknya membawakan "Helicopter", lagu milik CLC. Saat ditanya MC bagaimana perasaannya karena penyanyi aslinya ada di acara yang sama, Fu Ya Ning yakin ia mampu tampil dengan pesona berbeda.

Ia lalu membawakan petikan lirik "Helicopter" yang diubah. "We Go Up, Helicopter. But you don't," kata dia kepada Choi Yu Jin CLC. Hal ini sempat jadi kontroversi karena Fu Ya Ning dinilai tak menghormati senior.