Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan membuka pusat perbelanjaan atau mal di wilayah PPKM Level 4 secara bertahap di kota Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Untuk pembukaan mal ini dengan kapasitas 25 persen dan dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Selain itu, pemerintah juga akan memutuskan kabupaten kota di wilayah PPKM level 4 dapat melakukan ibadah dengan kapasitas maksimum 25 persen atau maksimal 20 orang.
Advertisement
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, pemerintah akan melakukan uji coba pembukaan secara gradual untuk mal atau pusat perbelanjaan di wilayah dengan level 4 dengan memperhatikan implementasi protokol Kesehatan.
"Uji coba pembukaan pusat perbelanjaan atau mal akan dilakukan di kota Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang dengan kapasitas 25 persen selama seminggu ke depan,” kata Luhut Binsar Panjaitan, dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Senin (9/8/2021).
Dia menegaskan, hanya mereka yang sudah divaksinasi dapat masuk ke mal dan harus menggunakan aplikasi Peduli Lindungi, anak umur di atas 12 tahun dan di bawah 70 tahun akan dilarang untuk masuk ke dalam mall/pusat perbelanjaan.
Selain itu, untuk industri esensial berbasis ekspor, minggu ini akan disusun SOP protokol kesehatan agar minggu depan, mulai 17 Agustus 2021, untuk beberapa kota di level 4 dapat menerapkan 100 persen staff yang dibagi minimal dalam 2 shift.
Sama halnya penyesuaian di level 4 juga dilakukan di tempat ibadah. Dalam perpanjangan mulai 10 Agustus, kabupaten kota di wilayah level 4 dapat melakukan ibadah dengan kapasitas maksimum 25 persen atau maksimal 20 orang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3 Pilar Utama
“Kami ingin menekankan sekali lagi bahwa ada 3 pilar utama dalam hal penanganan pandemi Covid-19 ini, Pertama adalah peningkatan coverage vaksinasi secara cepat, Kedua penerapan 3T yang tinggi, dan kepatuhan 3M terutama soal masker yang baik,” tegasnya.
Adapun kata Luhut, dalam menangani Pandemi ini, Pemerintah mengedepankan masalah kehatian-hatian dengan baik. Jangan sampai perbaikan yang sudah kita capai susah payah kemudian menjadi sia-sia.
“Sekali lagi, tentunya Pemerintah tidak bisa bergerak sendirian tanpa keterlibatan peran serta dan juga kesadaran masyarakat,” imbuhnya.
Dia berharap masyarakat terus memiliki kesadaran tinggi untuk berperan penuh dalam terus menjaga Protokol Kesehatan utamanya dalam melakukan penggunaan masker.
“Agar kita semua dapat segera keluar dari badai pandemi ini,” pungkasnya.
Advertisement