Selama Agustus, Kasus Aktif Covid-19 Luar Jawa-Bali Naik 1,24 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan selama bulan Agustus, kenaikan kasus Covid-19 aktif di luar Jawa-Bali mengalami kenaikan

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2021, 21:35 WIB
Warga berjalan di Terowongan Jalan Kendal, Jakarta, Jumat (6/8/2021). Dirlantas Polda Metro Jaya mencatat, pada pelaksanaan PPKM level 4 minggu kedua terdapat kenaikan mobilitas warga Jakarta sebesar 26 persen dibanding saat PPKM Darurat dan PPKM Mikro. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan selama bulan Agustus, kenaikan kasus aktif Covid-19 di luar Jawa-Bali menyumbang 1,24 persen kasus nasional. Sementarta itu kasus di Jawa-Bali mengalami penurunan hingga -27,08 persen.

"Data per 1 Agustus sampai 9 Agustus kenaikan kasus aktif di luar Jawa-Bali terjadi penambahan 1,24 persen," kata Airlangga di Jakarta, Senin (9/8/2021).

Sehingga jumlah, per 9 Agustus dilaporkan kasus aktif Jawa-Bali berkontribusi 53,5 persen. Sedangkan kasus di luar Jawa berkontribusi 46,5 persen dari jumlah kasus aktif secara nasional.

"Jawa-Bali berkontribusi 53,5 persen dan luar Jawa-Bali berkontribusi 46,5 persen dari total kasus aktif nasional," kata dia.

Adapun empat provinsi dengan jumlah sumbangan kasus aktif terbesar yakni Sumatera Utara sebanyak 25.065 kasus, Kalimantan Timur sebanyak 20.116 kasus, Sumatera Barat sebanyak 14.428 kasus dan Riau sebanyak 13.443 kasus.

Sementara itu provinsi yang mengalami penurunan kasus dalam sepekan terakhir yakni Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


3 T

Kepadatan arus lalu lintas jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (6/8/2021). Dirlantas Polda Metro Jaya mencatat, pada pelaksanaan PPKM level 4 minggu kedua terdapat kenaikan mobilitas warga Jakarta sebesar 26 persen dibanding saat PPKM Darurat dan PPKM Mikro. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Airlangga menuturkan, peningkatan vaksinasi, tracing, testing dan treatment (3T) akan terus dilakukan. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga terus diperketat, termasuk menyediakan tempat isolasi terpusat,

"Pembatasan dengan PPKM akan diperketat dan melakukan isolasi terpusat," kata dia.

Selain itu vaksinasi massal juga akan mengerahkan TNI sebanyak 500 target per hari, Polri 600 ribu target per hari, Pemda sebanyak 1,2 juta per hari. Sementara itu BKKBN ditugaskan untuk mengoptimalisasikan bidan sebagai vaksinator.

"Vaksinasi ini akan melibatkan TNI, Polri dan BKKBN," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya