Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan merayakan diaktifkan kembali pasar modal Indonesia ke-44 tahun. Pada HUT ke-44 diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, analis pun berharap agar literasi masyarakat terhadap investasi pasar modal meningkat.
Analis PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menyampaikan sejumlah harapannya untuk pasar modal Indonesia. Pertama, Pasar Modal Indonesia terus tumbuh dan masyarakat semakin melek investasi di pasar modal. Ia menilai, saat ini masih sedikit yang melek.
Advertisement
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan masyarakat di pasar modal masih rendah. Disebutkan hanya lima persen masyarakat yang memahami produk pasar modal. Pencapaian itu jauh di bawah tingkat literasi keuangan nasional yang rata-rata sebesar 38 persen.
Sukarno menuturkan, literasi masyarakat soal pasar modal masih rendah seiring infrastruktur untuk akses informasi agar masyarakat teredukasi secara merata belum optimal. Namun, ia menilai, kondisi sekarang jauh lebih baik dibandingkan lima tahun terakhir. Ia pun berharap agar edukasi pasar modal ditingkatkan. Sukarno yakin, investor ritel yang melek keuangan dapat melindungi dirinya sendiri dari praktik penipuan dan investasi ilegal.
Kedua, ia mengharapkan praktik goreng-menggoreng saham dapat berkurang. “Praktik goreng menggoreng yang ekstrem dikurangi saja. Jadi regulasinya harus jelas dulu. “Praktik goreng menggoreng saham yang ekstrem dikurangi. Jadi regulasi harus jelat untuk market data,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan
Investasi Sambil Berdonasi untuk Penanganan COVID-19
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) resmi mengajak investor pasar modal untuk berinvestasi sekaligus menolong sesama dalam acara Self-Regulatory Organization (SRO) untuk memperingati 44 diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.
Memiliki tujuan mengatasi pandemi COVID-19, seluruh pendapatan SRO dari transaksi yang dilakukan investor, Senin, 9 Agustus 2021 akan dikonversi menjadi dana kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
Kegiatan ini juga menjadi salah satu cara memperingati 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia.
Bantuan yang akan diberikan bagi masyarakat antara lain, pembuatan Sentra Vaksinasi, dana bantuan untuk Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), pengadaan konsentrator oksigen dalam rangka gerakan oksigen untuk Indonesia, donor plasma, santunan untuk keluarga tenaga kesehatan yang gugur dan bantuan untuk petugas pemakaman.
"Pada tahap awal dana untuk kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia ini akan dialokasikan dari fee transaksi bursa dan fee jasa kustodian sentral satu hari, yakni pada Senin, 9 Agustus 2021, sebagai inisiatif dan bentuk kepedulian SRO untuk mendukung program Pemerintah mengurangi dampak dari COVID-19 yang masih berlangsung hingga kini,” ujar Ketua Panitia HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia yang juga Direktur KSEI Syafruddin, dalam keterangan tertulis dikutip Senin, 9 Agustus 2021.
Advertisement