Liputan6.com, Jakarta - Pabrikan otomotif Jerman, Mercedes-Benz, dikabarkan tengah mengalami masalah lantaran menggunakan airbag yang diproduksi oleh Takata.
Melansir Carscoops, lembaga Australian Competition and Consumer Commision (ACCC) telah mengajukan gugatan terhadap pabrikan mobil premium tersebut. Dalam klausul pelaporan tersebut, Mercedes-Benz dituduh meremehkan risiko akibat penggunaan airbag Takata yang tidak maksimal dalam kinerjanya.
Advertisement
ACCC menuduh salah satu staf Mercedes-Benz memberikan informasi bahwa kerusakan tersebut tidak memengaruhi keselamatan. Padahal, menurut ACCC dengan kondisi penggunaan komponen yang tidak mumpuni akan berpotensi mengalami cedera serius atau bahkan mengalami kematian.
"Dugaan representasi ini menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan persyaratan pemberitahuan program penarikan wajib," jelas ACCC mengutip laporan Reuters.
Mendengar kabar tersebut, Mercedes-Benz, mengklaim bahwa penggunaa komponen tersebut bukan menggunakan part yang diindikasi rusak. Mereka menjelaskan, komponen yang digunakan adalah dengan kode Beta, bukan Alpha yang terindikasi rusak seperti yang dituduh oleh ACCC.
“Proses penarikan yang diawasi oleh ACCC tidak mengharuskan kendaraan Mercedes-Benz yang terkena dampak untuk keluar dari jalan atau pemilik berhenti mengemudikannya sampai perbaikan dilakukan,” tulis pernyataan resmi Mercedes-Benz.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bukan yang Pertama Kali Bagi Takata
Sementara itu, airbag produksi Takata sempat menghebohkan dunia otomotif lantaran terbukti cacat produksi. Hasilnya, dari kejadian tersebut mereka harus menarik kembali sebanyak 100 juta kendaraan dari berbagai merek di seluruh dunia untuk diinspeksi ulang.
Tidak hanya pabrikan asal Jerman tersebut, beberapa produsen otomotif asal Jepang juga ikut terkena dampak dari masalah airbag yang gagal produksi tersebut.
Advertisement