Telan Biaya Rp 9,7 Miliar, PLN Alirkan Listrik 24 Jam di Desa Terpencil Tapanuli Utara

Kehadiran jaringan dan akses listrik di Sipoholon dan Parmonanga turut berkontribusi dalam meningkatkan rasio elektrifikasi Sumatera Utara menjadi 99,99 persen.

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Agu 2021, 10:45 WIB
Pekerja menyelesaikan pekerjaan jaringan SUTET di Tangerang, Banten, Senin (2/1/2021). PT PLN (Persero) memiliki pasukan khusus yang terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian perangkat isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat di 2 desa dan 6 dusun di Kecamatan Sipoholon dan Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara kini dapat menikmati akses listrik 24 jam dari PT PLN (Persero).

Untuk menghadirkan listrik di desa dan dusun tersebut, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 10 kilometer sirkuit (kms), dan jaringan tegangan rendah sepanjang 14 kms serta 10 gardu distribusi berkapasitas 250 kilovolt ampere (kVA). Kontruksi infrastruktur kelistrikan tersebut menelan biaya Rp 9,7 miliar.

Salah satu dusun adalah Aek Matio Jae, yang sebelumnya memiliki pembangkit listrik berbasis air dan dibangun secara swadaya pada 2012 lalu. Namun pembangkit ini mengalami kerusakan pada 2020, sehingga masyarakat hanya dapat menikmati listrik selama 5 jam dalam sehari.

Masuknya akses listrik dari PLN kini bisa menjangkau ribuan Kepala Keluarga. Secara khusus di Dusun Aek Matio Jae, ada sekitar 494 Kepala Keluarga yang kini bisa merasakan kehadiran listrik secara optimal.

"Dengan masuknya Jaringan Listrik PLN ke Dusun Aek Matio, terdapat 494 Kepala Keluarga sudah merdeka dari kegelapan karena saat ini listrik sudah dapat dinikmati selama 24 jam," ungkap Ketua Adat Dusun Aek Matio Jae, Ardi Panggabean.

Peresmian secara simbolis untuk listrik desa dan dusun tersebut digelar di Dusun Parik, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara pada 7 Agustus 2021. Acara tersebut dihadiri Bupati Tapanuli Utara dan Kepala Desa, serta tokoh-tokoh adat dan masyarakat setempat.

Desa dan dusun tersebut yaitu Desa Rura Julu Dolok dan Desa Rura Julu Toruan Kecamatan Sipoholon, Dusun Lobu Tape dan Dusun Longat Kecamatan Pahae julu, Dusun Hutaginjang Kecamatan Muara, Dusun Lumbantobing dan Dusun Parik Kecamatan Parmonangan dan Dusun Aek Matio di Kecamatan Adiankoting.

"Kehadiran jaringan dan akses listrik ini, turut berkontribusi dalam meningkatkan rasio elektrifikasi Sumatera Utara dari 99,82 persen menjadi 99,99 persen, " ungkap General Manager UIW Sumatera Utara, Pandapotan Manurung, dalam keterangannya pada Selasa (10/8/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dukungan

PLN mengoperasikan Gardu Induk (GI) 150 kilo volt (kV) Daya Baru yang berlokasi di Desa Bontobunga, Kecamatan Moncongloe Bulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (dok: PLN)

Pandapotan menyampaikan, apresiasi atas capaian ini dan berterima kasih pada seluruh pemangku kepentingan yang turut mendukung. "Harapannya dengan hadirnya listrik PLN di 8 desa/dusun ini, maka akan memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari," kata Pandapotan.

Pandapotan menyebut bahwa sebelumnya masyarakat mengupayakan listrik secara swadaya. Hal ini menimbulkan kesulitan tersendiri dalam mengembangkan kegiatan sosial dan perekonomian serta aktivitas warga lainnya.

Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, mengapresiasi akses listrik bagi warganya ini. Secara umum seluruh wilayahnya kini telah terang benderang. Untuk Dusun Parik sendiri, Kecamatan Parmonangan, Menurutnya, adalah usulan super prioritas dengan pembangunan tiang listrik yang sudah sebagian selesai dikerjakan.

"Seluruh Taput hingga pelosok sudah terang benderang. Pada akhir tahun 2021 semua akan tuntas," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya