Liputan6.com, Jakarta - Di tengah upaya percepatan vaksinasi COVID-19 beberapa waktu terakhir banyak calon penerima vaksin mengeluh sulit mendapatkannya.
Padahal Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta vaksin COVID-19 sudah 70 persen orang di beberapa wilayah di Indonesia selesai pada September 2021.
Advertisement
Terkait hal ini, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi menjelaskan hal tersebut sudah diatasi. Pengiriman vaksin sudah dilakukan ke provinsi untuk kemudian didistribusikan ke wilayah masing-masing.
"Saat ini vaksin sudah diterima di gudang Dinkes Propinsi ya, karena kita sudah mengirimkan dari minggu lalu," kata Nadia dalam pesan singkat kepada Liputan6.com pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Pengiriman vaksin COVID-19 setiap minggu, katanya memang tergantung dari vaksin yang diterima dari pasokan produsen luar negeri.
Terkait vaksin bulk (setengah jadi) yang diterima Indonesia, hal itu butuh waktu sekitar 2-3 minggu untuk menjadi vaksin COVID-19 jadi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Target Jokowi Vaksinasi COVID-19 Selesai pada September 2021
Presiden Joko Widodo menargetkan agar 7 wilayah aglomerasi Jawa-Bali selesai memvaksinasi COVID-19 pada 70 persen penduduk di September 2021. Jokowi juga menargetkan 45 kabupaten dan kota di luar Jawa dan Bali untuk prioritas dalam mendapatkan tambahan vaksinasi COVID-19.
"Hal ini mengingat kasus di wilayah tersebut tinggi," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pesan Jokowi dalam konferensi pers Perpanjangan PPKM pada Senin, 9 Agustus 2021.
Selain itu, vaksinasi COVID-19 juga digencarkan untuk lima kabupaten yang di Papua guna mempersiapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang digelar di sana.
"Jadi, ada Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika."
Advertisement
Pentingnya Vaksinasi COVID-19
Nadia menjelaskan bahwa vaksinasi COVID-19 penting dilakukan untuk memicu kekebalan tanpa harus sakit. Selain itu, vaksin sudah melewati uji klinis yang ketat sehingga keamanan dan efektivitasnya diketahui kata Nadia.
Vaksinasi sendiri bukan cuma melindungi diri sendiri tapi juga orang lain. Bagi penerima vaksin tersebut akan membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit tertentu.
"Orang tersebut akan memiliki kekebalan kalau virus COVID-19 masuk ke dalam tubuh. Lalu, orang yang divaksin juga melindungi orang lain. Jadi ketika dia terinfeksi, karena jumlah (virus) sangat kecil dia tidak mampu untuk menularkan ke orang lain," kata Nadia dalam webinar bersama Puan Amanat.
Nadia juga mengungkapkan mengenai studi yang mengungkapkan penurunan vaksin COVID-19 enam bulan setelah disuntik dosis kedua. Walau menurun, vaksinasi tetap bermanfaat melindungi tubuh.
"Antibodi bisa turun tapi selama ada sel memori yang mengingat antigen COVID-19, begitu tertular virus COVID-19, tubuh akan membentuk kembali antibodi untuk memberikan perlawanan," ucapnya.
Vaksin membentuk sistem imun yang bersifat adaptif yang didalamnya terdapat sel memori dan antibodi. Itulah mengapa vaksin dianggap tetap efektif walaupun terjadi penurunan titer antibodi.
"Sel memori akan bekerja dan merespons apabila terjadi paparan terhadap antigen COVID-19. Dengan adanya sistem imun yang adaptif, ia akan lebih sigap dan lebih cepat menetralisir ketika virus masuk," jelas Nadia.
Infografis
Advertisement