11 Agustus 2000: Perkelahian 2 Pria di Udara Picu Penerbangan ke Jamaika Mendarat Darurat

Dua pria menyebabkan penerbangan menuju Jamaika terhenti di Amerika Serikat akibat kegaduhan yang mereka buat.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi pesawat. (dok. epicantus/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Kingston - Dua pria menjadi pelaku atas perkelahian di dalam pesawat menuju Jamaika. Terdakwa Patrick Connors divonis satu tahun penjara dan Francis Coyle menerima sanksi hukuman tiga bulan penjara untuk pelanggaran yang berkaitan dengan insiden pada Januari 1999.

Mereka adalah bagian dari kelompok 12 orang yang melakukan perjalanan dengan penerbangan Airtours ke Montego Bay. Namun, pesawat secara tiba-tiba berganti rute ke AS akibat dari perkelahian panas mereka.

Dikutip dari BBC News UK, selama persidangan, juri mendengar bagaimana kelompok tersebut gaduh dan terus memesan minuman, termasuk vodka dan sampanye. Bahkan staf kabin menolak untuk melayani lagi.

Juri hakim diberitahu bahwa kelompok itu semakin membuat keributan dan Connors bentrok dengan seorang penumpang asal Jamaika. Pria yang tidak diinterogasi oleh polisi mengatakan kepada Connors untuk menutup mulut wanita-wanita itu dan melemparkan dua minuman ke atasnya.

Pengadilan mendengar bagaimana Connors dan Coyle kemudian mencoba melawan Jamaika dan harus ditahan oleh awak kabin. Pertengkaran itu menyebabkan sekitar 300 penumpang di pesawat menjadi histeris terhadap kelompok itu untuk segera berdamai.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pelaku Dikenal Baik

Ilustrasi (Istimewa)

Hakim Austin Issard-Davies dalam persidangan mengatakan kepada kedua pelaku bahwa aksinya merugikan dengan perilaku keras, tidak sopan atau mabuk di jalan-jalan, bar atau kereta api.

"Terlebih lagi pada pesawat yang penuh sesak, ini adalah fatal. Untuk itu, enam bulan hukuman Connors dan enam minggu hukuman Coyle ditangguhkan," jelas Austin.

Di samping itu, terdapat tiga wanita bernama Elizabeth O'Driscoll, Angela O'Driscoll dan Josephine Cooper yang terbebas dari tuduhan mabuk dalam penerbangan tersebut.

Kerabat para pria itu bersikeras bahwa mereka tidak melakukan kesalahan apa pun. Mencoba membela dalam sidang vonis, saudara perempuan Francis Coyle mengatakan dia bukan pria yang kejam.

"Dia pria yang dijuluki 'raksasa yang lembut hatinya'. Dia tidak akan menyakiti siapa pun, apalagi mengajak ribut siapa pun," tandasnya.

 

Reporter: Bunga Ruth

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya