Liputan6.com, Jakarta - Antioksidan pada dasarnya berfungsi sebagai pengawal untuk melindungi sel-sel sehat dari serangan radikal bebas. Antioksidan mampu membantu tubuh menjaga fungsi fisiologis yang tepat dan menjaga kesehatan kita.
Dikutip dari situs Health pada Rabu, 10 Agustus 2021, antioksidan adalah molekul yang ada dalam tubuh dan ditemukan dalam makanan nabati untuk melawan stres oksidatif.
Singkatnya, stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas yang merusak sel dan kemampuan tubuh untuk melawan efek bahaya.
Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari metabolisme normal dan sebagai respons terhadap olahraga, paparan sinar matahari, dan polutan lingkungan seperti kabut asap, dan asap rokok.
Baca Juga
Advertisement
Sementara stres oksidatif yang dipicu radikal bebas merusak sel-sel sehat dan diduga berperan dalam berbagai penyakit, termasuk kanker, diabetes, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan penyakit jantung.
Tidak hanya itu, stres oksidatif juga berdampak negatif terhadap penuaan, itu sebabnya asupan antioksidan sangat penting untuk tubuh dan bermanfaat bagi kesehatan.
Makanan Mengandung Antioksidan
Ada ratusan bahkan ribuan zat yang bertindak sebagai antioksidan, mulai dari vitamin C hingga flavonoid dan polifenol. Berbagai macam makanan nabati menyediakan antioksidan, sehingga mudah didapat.
Beberapa sumber teratas termasuk beri, kakao, rempah-rempah, kacang-kacangan, apel, biji-bijian, ceri, sayuran berdaun gelap, kopi, teh, anggur, tomat, kentang, ubi jalar, alpukat, dan delima.
Untuk mengambil spektrum antioksidan yang lebih luas, serta vitamin, mineral, dan serat, Anda bisa bidik berbagai kelompok makanan nabati dengan warna berbeda.
Misalnya, sertakan satu cangkir sayuran saat sarapan, dua cangkir saat makan siang dan dua saat makan malam selain secangkir buah saat sarapan, dan satu lagi sebagai bagian dari camilan harian.
Cara lain untuk meningkatkan asupan antioksidan Anda adalah dengan mengganti makanan olahan dengan makanan nabati utuh. Tukar kue saat sarapan dengan semangkuk oat dengan buah dan kacang di atasnya.
Anda juga puaskan gigi manis Anda dengan cokelat hitam, lalu menaburkan kayu manis ke dalam kopi pagi, atau memasukkan air atau teh dengan rempah kaya antioksidan dan potongan buah.
Advertisement
Bagaimana Jika Kelebihan Antioksidan, Berbahayakah?
Mengonsumsi makanan dengan kandungan antioksidan sangat baik bagi kesehatan, salah satunya untuk menangkis penuaan dan penyakit kronis.
Selain makanan nabati utuh, kini ada suplemen antioksidan dosis tinggi di luar sana, tetapi itu bukan cara terbaik untuk melindungi tubuh Anda.
Faktanya, beberapa penelitian telah mengaitkan penggunaan suplemen beta-karoten dosis tinggi dengan peningkatan risiko kanker paru-paru pada perokok.
Mengonsumsi suplemen antioksidan vitamin E dosis tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke hemoragik (sejenis stroke yang disebabkan oleh pendarahan di otak) dan kanker prostat.
Cara terbaik untuk mengonsumsi antioksidan adalah makanan nabati yang utuh. Ini sebagian karena antioksidan bekerja secara sinergis satu sama lain dan dengan senyawa bioaktif lainnya.
Antioksidan bukanlah obat untuk semua, dan mereka tidak boleh digunakan dalam bentuk suplemen untuk mengobati kondisi medis tanpa pengawasan dokter Anda.
Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari antioksidan, sumbernya dari makanan utuh atau produk yang terbuat dari bahan makanan utuh, ini juga cara yang paling enak dan memuaskan untuk mendapatkan dosis harian Anda.
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Advertisement