Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan e-commerce Tiongkokg Alibaba memecat seorang manajer yang dikabarkan melakukan pemerkosaan. Selain itu, beberapa eksekutif juga dikenakan hukuman karena dinilai gagal menangani kasus ini.
Chief Executive Alibaba, Daniel Zhang, juga telah menyatakan kasus tersebut sebagai hal yang memalukan dari budaya kerja di perusahaan yang didirikan Jack Ma tersebut.
Advertisement
Mengutip South China Morning Post, Selasa (10/8/2021), supervisor yang disebut sebagai Quyi itu, dipecat usai mengaku melakukan tindakan intim tak senonoh dengan seorang wanita saat mabuk.
"Dia akan dipecat dan tidak akan pernah dipekerjakan kembali," kata Zhang seperti mengutip The Guardian. Ia menambahkan, kasus itu sekarang juga telah ditangani pihak kepolisian.
"Insiden ini merupakan penghinaan bagi semua (karyawan Alibaba)," tulis Zhang dalam memo-nya. Menurutnya, insiden ini mencerminkan "kesedihan yang luar biasa atas tantangan dalam budaya Alibaba."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beberapa Petinggi Mengundurkan Diri
Dalam sebuah surat yang beredar di media sosial Tiongkok, disebutkan korban awalnya mengungkap dugaan tindakan itu kepada seorang manajer senior.
Ia lalu memutuskan untuk membukanya secara luas, hingga kasus itu menjadi viral di media sosial Weibo.
Li Yonghe dan Xu Kun, presiden dan generalis sumber daya manusia di Neighbourhood Retail Business Group Alibaba dikabarkan telah mengundurkan diri.
Zhang mengatakan, mereka gagal mengambil langkah yang tepat "saat karyawan itu melaporkan tindakan yang menghebohkan seperti pemerkosaan" pada 27 Juli lalu.
Zhang juga mengatakan, departemen sumber daya manusia perusahaan gagal memberikan perhatian dan kepedulian yang cukup kepada karyawan selama prosesnya.
Advertisement
Alibaba: Tak Ada Toleransi untuk Pelanggaran Seksual
"Alibaba memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap pelanggaran seksual, dan memastikan tempat kerja yang aman bagi semua karyawan kami adalah prioritas utama Alibaba," kata juru bicara perusahaan.
Alibaba pun berjanji untuk membangun saluran pelaporan khusus untuk lebih dari 254 ribu pekerjanya. Mereka juga telah membentuk satuan tugas untuk bekerja dengan polisi untuk kasus ini.
Sementara itu, Quyi dikabarkan sempat melamar kerja di ByteDance, perusahaan teknologi yang memiliki TikTok dan Douyin.
Namun, ByteDance mengatakan bahwa proses perekrutan pelaku tidak dilanjutkan, seraya menambahkan bahwa mereka tidak tahu kejadian pemerkosaan itu hingga beritanya muncul.
(Gio/Ysl)
Infografis Waspada Penipuan Online Shop via Medsos
Advertisement