Vaksin Booster Sasar 6.080 Nakes di Banyuwangi

Sekitar 6.080 Tenaga Kesehatan (Nakes) di Banyuwangi mulai menjalani suntikan dosis ketiga sebagai booster alias penguat dengan menggunakan vaksin Moderna.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Agu 2021, 23:06 WIB
Tenaga kesehatan di Banyuwangi vaksinasi ketiga. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Sekitar 6.080 Tenaga Kesehatan (Nakes) di Banyuwangi mulai menjalani suntikan dosis ketiga sebagai booster alias penguat dengan menggunakan vaksin Moderna.

"Semoga ini semakin melindungi nakes yang berhadapan langsung dengan pasien. Terima kasih seluruh tenaga kesehatan yang telah berjuang penuh dedikasi dalam penanganan pandemi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meninjau pelaksanaan suntikan booster tahap tiga ini di Puskesmas Sepanjang, Kecamatan Glenmore, dikutip dari Antara, Selasa (10/8/2021).

Ipuk mengatakan, vaksin booster ini sangat penting bagi para nakes di tengah munculnya varian baru Covid-19 yang lebih menular.

“Para nakes bisa bekerja lebih tenang, bisa memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.

Ipuk juga kembali menekankan terkait pelaksanaan test (pengujian), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan) alias 3T dalam menangangi pandemi Covid-19 terus diperkuat. Ipuk dalam beberapa hari terakhir berkeliling Puskesmas untuk memperkuat testing dan tracing.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Llibatkan Tokoh Masyarakat

Ipuk juga meminta tim tracer untuk selalu melibatkan tokoh masyarakat setempat. Tentu juga atas dukungan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Sebab, terkadang ada kendala, kontak pasien positif tidak berkenan menjalani tes.

“Ada misalnya tim tracer kita mendatangi kontak erat warga yang sebelumnya berinteraksi dengan pasien positif, tapi rumahnya dikunci, pagarnya digembok. Jadi terkendala. Maka saya minta tolong dengan hormat bisa bersama-sama tokoh masyarakat untuk mengajak warga agar jangan takut, karena proses tracing ini untuk keselamatan bersama,” paparnya.

“Testing dan tracing yang masif memang efeknya kasus meningkat, namun ini adalah bagian dari upaya preventif. Yang ketahuan positif segera kita treatment,” ujar Ipuk. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya