Ketersediaan Pasokan Oksigen, Kendala Penanganan COVID-19 di Sumbar

Sumbar hadapi sejumlah kendala tangani pandemi COVID-19

oleh Novia Harlina diperbarui 11 Agu 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19 Fernando Zhiminaicela via Pixabay (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Padang - Sejumlah kendala dihadapi Pemerintah Sumatera Barat (Sumbar) dalam penanganan pandemi COVID-19. Salah satunya adalah ketersediaan pasokan oksigen.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menjelaskan, kebutuhan oksigen di rumah sakit yang ada di Sumbar tidak sebanding dengan pasokan yang ada. 

Jika dirata-ratakan, kebutuhan oksigen per hari mencapai 22 ton untuk memasok sekitar 101 rumah sakit.

Sementara, ketersediaan oksigen hanya separuh dari jumlah tersebut. Akibatnya penanganan pasien COVID-19 menjadi tidak optimal.

Mahyeldi, melanjutkan, sulitnya pemenuhan kebutuhan oksigen ini disebabkan beberapa hal, antara lain terbatasnya perusahaan penyedia transportasi liquid oksigen.

Kemudian terbatasnya isotank penyedia dan kurangnya tabung-tabung oksigen di rumah sakit. Namun, Pemprov Sumbar tetap berupaya agar ketersediaan oksigen bagi pasien COVID-19 di Sumbar dapat terpenuhi.

"Kita sudah ada Satgas Oksigen, melalui satgas kita pro aktif memenuhi kebutuhan," kata Mahyeldi, Selasa (10/8/2021).

 

 


Sediakan Hotline Satgas Covid-19

Dia meminta rumah sakit di Sumbar juga terus berkoordinasi dengan satgas terkait pemenuhan kebutuhan oksigen, pihaknya juga menyediakan nomor hotline di nomor 081374171675 dan 081374474547.

Hal ini diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien COVID-19 yang membutuhkan oksigen, baik yang dirawat di rumah sakit ataupun yang tengah menjalani isolasi mandiri.

"Komunikasi dengan banyak pihak juga terus dilakukan demi pemenuhan kebutuhan oksigen, beberapa waktu lalu bantuan konsentrator oksigen, ventilator dan juga liquid oksigen telah diterima, ini sangat membantu sekali," katanya.

 


Secara Umum Penanganan COVID-19 di Indonesia

Meski demikian Mahyeldi mengatakan bahwa secara umum penanganan COVID-19 di Sumbar masih terkendali dan akan terus dilakukan berbagai upaya yang dianggap perlu dan penting untuk penanganan covid-19 dimaksud.

Dari 4 kota (Padang, Padang Panjang, Bukittinggi dan Solok) yang sebelumnya masuk ke dalam PPKM level 4, lanjutnya saat ini hanya tinggal Kota Padang yang belum ke luar)

"Mari kita patuhi prokes, serta tingkatkan iman dan imun, kita bisa melewati pandemi ini," katanya.


Infografis Peta Produksi dan Solusi Krisis Oksigen

Infografis Peta Produksi dan Solusi Krisis Oksigen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya