Liputan6.com, Beijing - Sepak terjang eksistensi mobil listrik Tesla buatan Tiongkok, mulai menemui hantaman. Di Tiongkok sendiri, penjualan perusahaan otomotif yang dipimpin oleh Elon Musk ini mengalami penyusutan.
Pada laporan penjualan mereka di Tiongkok, Tesla, mengalami penyusutan yang signifikan. Apalagi jika dibandingkan dengan periode Mei dan Juni tahun 2020.
Advertisement
Berdasarkan laporan tersebut, pada Juni 2021, Tesla, hanya mampu mengemas sebanyak 33.155 unit. Sementara pada periode Juli 2021, penjualan mereka tetap terkoreksi sedikit menjadi 32.968 unit.
Penjuakan mereka masih kalah dari mobil listrik lokal yakni BYD, di mana produsen otomotif tersebut berhasil mengumpulkan penjualan sebanyak 50.387 unit.
Meski demikian, penjualan Tesla, masih berada di atas lawan lainnya seperti SAIC GM Wuling, yang membukukan penjualan sebesar 27.347 unit, kemudian diikuti oleh SAIC Motor sebesar 13.454 unit dan ditutup oleh GAC Aion, sebanyak 10.506 unit.
Meski demikian, Tesla, masih bisa bernafas lega lantaran untuk kebutuhan ekspor, mereka mampu meningkatkan performanya. Menurut Gasgoo Autonews, data ekspor mereka mengalami peningkatan dari 20.000 unit menjadi 24.347 unit.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tesla Model 3 Jadi Tulang Punggung di Tiongkok
Adapun model yang menjadi penopang utamanya adalah Tesla Model 3, di mana model ini berhasil membukukan pencapaian sebesar 16.137 unit atau melinjak sebesar 385 persen.
Sementara untuk model lainnya seperti Model Y, Tesla, mencatat lerrumbuhan sebesar 8.210 unit.
Salah satu senjata Tesla adalah mengandalkan Model 3 yang diproduksi di pinggiran Shanghai. Model ini memiliki kemampuan jelajah hingga 468 kilometer hanya dengan sekali pengisian.
Advertisement