Liputan6.com, Jakarta - Erupsi Gunung Merapi memicu hujan abu vulkanik di beberapa wilayah. Data BPBD menyebut, ada 19 desa di 7 kecamatan di Magelang yang melaporkan terdampak abu vulkanik Gunung Merapi.
Desa-desa yang terdampak hujan abu vulkkanik, antara lain Desa Paten dan Sengi di Kecamatan Dukun, Desa Ketep dan Wonolelo di Kecamatan Sawangan, serta Desa Pakis, Gejagan, Rejosari, Banyusidi, Ketundan, Petung, dan Daleman Kidul di Kecamatan Pakis.
Advertisement
Selain itu, Desa Pucungsari, Pesidi, dan Lebak di Kecamatan Grabag, Desa Kaliurang di Kecamatan Srumbung, Desa Kebonagung di Kecamatan Tegalrejo, serta Desa Karangkajen, Donorejo, dan Krincing di Kecamatan Secang.
"Kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono, Rabu (11/8/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Status Masih Siaga
Guna mencegah dampak abu vulkanik terhadap kesehatan masyarakat, BPBD Kabupaten Magelang sudah membagikan masker kepada warga di Kecamatan Sawangan dan Dukun.
Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran sejauh 2.500 meter ke arah barat daya pada Selasa (10/8/2021) pukul 20.27 WIB. Awan panas guguran tersebut memicu terjadinya hujan abu tipis.
BPPTKG menyatakan, status aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada di level 3 atau Siaga. Warga belum direkomendasikan mengungsi ke tempat yang lebih aman, namun diimbau waspada.
"Tetap tenang dan waspada dengan tetap jalankan protokol kesehatan dengan baik. Jangan beraktivitas di luar jika tidak mendesak,” kata Edi.
Advertisement