4 Hal Menarik Louis Vuitton, Produsen Produk Mewah yang Kini Jadi Sorotan

Merek Louis Vuitton berada posisi 9 untuk merek paling berharga di dunia versi Forbes per 27 Juli 2020.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Agu 2021, 13:44 WIB
Tas Crafty Collection dari Louis Vuitton yang dinilai mengadopsi motif batik. (dok. Instagram @louisvuitton/https://www.instagram.com/p/CDB3XevnqdM/)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, merek fashion kenamaan, Louis Vuitton ramai diperbincangkan. Usai disebut jadi rujukan untuk baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang. Bahkan, ongkos pembuatan dan belanja bahan untuk baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang mencapai Rp 675 juta.

Anggota DPRD Kota Tangerang disebut telah memilih merek Louis Vuitton sebagai bahan untuk pembuatan baju. Louis Vuitton merupakan salah satu brand fashion terkenal yang harganya memang sangat mahal.

Namun, hal itu segera ditanggapi oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Gatot Wibowo. Ia membantah bila pihaknya memilih merek Louis Vuitton (LV) sebagai standar pembuatan baju dinas Tahun 2021 ke-50 anggota DPRD Kota Tangerang.

Hal itu juga dikonfirmasi oleh pihak Louis Vuitton (Indonesia) yang menegaskan tidak pernah berkolaborasi untuk pengadaan sebuah pakaian dinas pemerintahan. Perusahaan memastikan tidak pernah menjual bahan kain atau seragam.

Communication Manager Louis Vuitton Indonesia Eunike Santosa, mengatakan jika pihak LV tidak ada keterkaitan dengan pemberitaan bahan seragam Anggota DPRD kota Tangerang.

"Menanggapi pemberitaan tersebut saya ingin klarifikasi bahwa Louis Vuitton tidak ada keterkaitan dengan pemberitaan tersebut," ujar Eunike kepada Fimela.com, Selasa, 10 Agustus 2021.

Dia mengatakan, jika brand LV tidak pernah melakukan pengadaan bisnis untuk penyediaan fabric ataupun seragam, baik di Indonesia maupun global.

Louis Vuitton sendiri kini telah menjadi salah satu brand mewah dunia sejak didirikan pada 166 tahun lalu oleh pendirinya, Louis Vuitton.

Mulanya, Vuitton menggeluti usaha membuat koper dan tas. Karena keterampilannya itu, Vuitton ditunjuk sebagai staf khusus yang membuat boks-boks (koper) untuk kebutuhan Eugenie de Montijo, istri dari Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis dari 1804-1814.

Momen inilah yang jadi pintu utamanya untuk bergabung dengan kelas-kelas elit Prancis. Perjalanan kariernya tersebut membuatnya bisa mendirikan perusahaan sendiri pada 1854. Meski perusahaan Louis Vuitton sudah berdiri sejak 1854 sebagai perusahaan boks dan koper traveling, ia baru mulai membuat tas jinjing pada 1892.

Induk usaha dari Louis Vuitton ini LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SE bergerak dalam usaha pembuatan barang-barang mewah. Segmen usahanya antara lain wines, pakaian dan barang kulit, parfum dan kosmetik, jam tangan dan perhiasan, ritel dan aktivitas lainnnya.

Berikut rangkuman mengenai produsen produk mewah dari berbagai sumber, Rabu (11/8/2021):

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Masuk dalam Perusahaan dengan Kapitalisasi Terbesar

Ilustrasi Baju Dinas DPRD kota Tangerang berbahan Louis Vuitton/dok. Unsplash Cody

Induk LV, yakni LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton, perusahaan Eropa terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar lebih dari USD 400 miliar.

Perusahaan ini menguasai sekitar 75 merek, termasuk Christian Dior, TAG Heuer dan Bulgari. Akuisisi terbarunya, dari pengecer perhiasan Amerika Tiffany & Co yang selesai pada Januari lalu..

Berdasarkan data Yahoo Finance, saham LVMH Moet Hennessy mencatat kenaikan 0,60 persen menjadi 701,60 euro pada Selasa, 10 Agustus 2021. Kapitalisasi pasar 353,45 miliar euro.

Hingga Juni 2021, perseroan mencatat pendapatan tumbuh 56 persen dari 18,39 miliar euro menjadi 28,66 miliar euro. Laba dari operasi berjalan naik 4,6 kali dari 1,67 miliar euro menjadi 7,63 miliar euro. Perseroan memiliki 150.000 karyawan, 5.003 toko.


LV Sumbang Pendapatan Terbesar LVMH

Pengunjung antre masuk toko Louis Vuitton di mal mewah Siam Paragon, Bangkok, Thailand, Minggu (17/5/2020). Thailand mengizinkan toko serba ada, pusat perbelanjaan, dan bisnis lainnya kembali dibuka untuk menghidupkan kembali ekonomi yang rusak akibat pandemi COVID-19. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)

Perusahaan yang berbasis di Paris itu baru saja membukukan rekor pendapatan di paruh pertama tahun ini, menghasilkan 28,7 miliar euro (USD 34 miliar). Meningkat 56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kelompok usaha yang mengalami pertumbuhan penjualan terbesar adalah fashion dan barang-barang dari kulit. LVMH mencatat bahwa permintaan untuk produk LV sangat tinggi saat ini.

Bahkan konsumen sering kali harus masuk daftar tunggu. Grup ini menghasilkan rekor pendapatan 13,8 miliar euro (USD 16,4 miliar) di semester I-2021, naik 81 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Adapun laba untuk barang-barang fesyen dan kulit mencapai 5,6 miliar euro (USD 6,7 miliar), juga merupakan rekor tertinggi baru untuk LVMH.


Membawa Pemiliknya jadi Orang Terkaya di Dunia

Bernard Arnault (apital-life.be)

Miliarder asal Prancis, Bernard Arnault dan keluarganya menjadi orang terkaya di dunia, menggeser Jeff Bezos. kekayaan bos Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH) itu mencapai USD 198,4 miliar atau sekitar Rp 2.858,15 triliun (kurs Rp 14.406 per USD).

Arnault memiliki 47 persen saham di LVMH. Bergesernya posisi bos Amazon dalam jajaran orang terkaya di dunia, lantaran harga saham Amazon yang sempat turun. Saham Amazon turun 7,6 persen pada perdagangan Jumat lalu, setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartal kedua dan menggerus kekayaan Bezos hingga USD 13,9.

Dalam waktu bersamaan, saham Arnault, LVMH, sebenarnya juga turun 1,4 persen. Membuat kekayaan Arnault terpangkas USD 2,9 miliar. Namun, posisinya masih mengungguli Bezos dengan selisih sekitar USD 500 juta. Kekayaan Bezos tercatat sebesar USD 192 miliar atau sekitar Rp 2.765 triliun.

 

 


Masuk Merek Paling Berharga versi Forbes

Desain Jimin dan V BTS untuk trunk Louis Vuitton beredar di jagat maya. (dok. Twitter @thetaeprint)

Merek Louis Vuitton berada posisi 9 untuk merek paling berharga di dunia versi Forbes per 27 Juli 2020. Tercatat nilainya mencapai USD 47,2 miliar atau sekitar Rp 679,48 triliun (asumsi kurs Rp 14.395 per dolar AS).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya