Profil Rusdi Sufi, Sejarawan Aceh yang Dapat Anugerah Bintang Mahaputra dari Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo memberikan anugerah Bintang Mahaputra kepada sejumlah tokoh di Tanah Air, Kamis (12/8/2021). Salah satunya almarhum Rusdi Sufi.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 12 Agu 2021, 10:29 WIB
Rusdi Sufi, seorang sejarawan dan peneliti yang aktif mencatat tentang sejarah dan budaya Aceh. (Dok. Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo memberikan anugerah Bintang Mahaputra kepada sejumlah tokoh di Tanah Air, Kamis (12/8/2021). Bintang Mahaputra merupakan tanda kehormatan tertinggi yang diberikan pemerintah kepada orang-orang yang dianggap berhasil menjaga keutuhan, keberlangsungan, dan kejayaan NKRI.

Salah satu tokoh yang mendapat anugerah Bintang Mahaputra tanda Kerhormatan Bintang Budaya Paradarma adalah almarhum Rusdi Sufi, seorang sejarawan dan peneliti yang aktif mencatat tentang sejarah dan budaya Aceh.

Dalam laman Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh disebutkan, Rusdi Sufi lahir di banda Aceh 14 Agustus 1944. Semasa hidupnya, Rusdi pernah menjadi dosen senior di FKIP Universitas Syahkuala, menjabar Kepala kantor Arsip Nasional Provinsi Aceh dan Sumatera Utara periode 1998-2001. Dirinya juga sempat menjadi ketua Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh.

Pada 2014 saat HUT ke-809 Aceh, Pemprov memberikan anugerah Heritage Awards kepada Rusdi Sufi. Kemudian pada Agustus 2018, Rusdi Sufi juga mendapat anugerah Budaya Meukuta Alam, sebuah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada orang-orang yang telah berandil besar dalam membina, mengembangkan, dan melestarikan sejarah dan budaya Aceh.  Tiga bulan setelahnya atau pada November 2018, Rusdi Sufi meninggal dunia, dan disemayamkan di Gampong Pagar Air, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.

Semasa hidupnya almarhum Rusdi Sufi telah menulis banyak buku tentang sejarah dan perkembangan Aceh. Beberapa yang paling terkenal adalah Aceh Menentang Penjajahan Asing (2006), Kerajaan-Kerajaan Islam di Aceh (2008), Aceh Bumi Iskandar Muda (2008), dan Cut Nyak Dhien Spirit Penguatan Peran Perempuan (2009).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:


Daftar Penerima Bintang Mahaputra

Mereka yang menerima Bintang Mahaputra Adi Pradana dari Jokowi pada hari ini, Kamis (12/8/2021), adalah almarhum Artidjo Alkostar, mantan Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung RI periode 2009-2018, almarhum I Gde Ardika, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada 2000-2004.

Ada pula Antonius Sujata, Ketua Komisi Ombudsman Nasional Indonesia periode 2000-2011 dianugerahi tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama.

Penerima tanda kehormatan Bintang Mahaputra Narariya adalah dr HC Yakobus Busono, pemilik, pendiri, chairman Pura Group dan Maradaban Harahap, anggota KY periode 2015-2020.

Almarhum Raden Tumenggung Kusumo Kesowo, seniman dan pemelihara budaya Jawa dianugerahi tanda kehormatan Bintang Budaya Paramadarma.

Almarhum Drs Rusdi Sufi, akademisi dan pemelihara warisan sejarah dan budaya Aceh, Prof dr HC Goldamar Johan Jorge Andreas, ilmuwan berkebangsaan Jerman, Dr Ishadi Sutopo Kartosaputro, komisaris Tansmedia.

Ada pula tokoh kontroversial Eurico Gutteres, pejuang Timor Timur yang masing-masing dianugerahi Tanda Jasa Bintang Utama oleh Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya