Liputan6.com, Surabaya - Enam mahasiswa asal Jawa Timur (Jatim) terjun ke daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T) di Sekolah Dasar Swasta (SDS) Islam Terpadu Al Hidayah Dusun Manggis, Dusun Manggis, Desa Tiris, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
Mereka adalah Ayu Kholifatur Rahmah (Universitas Negeri Malang), Dwi Nurkarimah (Universitas Negeri Surabaya), Lutfiani Nur Khoirina (Universitas Jember), Mariatul Safitri (Universitas Jember), Rachma Kamelia Ismail (Universitas Pendidikan Ganesha), Rizqi Atzaliz (Universitas Jember).
Advertisement
"Enam mahasiswa tersebut merupakan peserta kampus mengajar angkatan dua 2021," ujar dosen pembimbing lapangan, Rudi Umar Susanto, Kamis (12/8/2021).
Rudi mengungkapkan, kampus mengajar merupakan bagian dari program kampus merdeka Kemendikbudristek sebagai hak untuk belajar di luar kampus. Adapun pelaksanaan Kampus Merdeka didukung Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP).
"Mahasiswa program kampus mengajar angkatan dua berkolaborasi dengan guru di sekolah dasar, dan mengatasi kondisi beragam murid-murid SD yang terkendala perjalanan ke sekolah di pelosok Indonesia," ucapnya.
Rudi yang juga Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini mengatakan, para mahasiswa telah ditetapkan rangkaian kegiatannya, mulai Pendaftaran (15-30 Juni 2021), Seleksi (1-19 Juli 2021), Pembekalan (22-30 Juli 2021), Pemberangkatan (22-30 Juli 2021), Penugasan (2 Agustus - 17 Desember 2021), Penarikan Mahasiswa (18 Desember 2021).
“Para mahasiswa yang terpilih mengikuti kampus mengajar angkatan dua ini akan mendampingi para guru, kepala sekolah, melatih tentang penggunaan teknologi, dan memperkuat literasi dan numerasi," ujarnya.
"Para mahasiswa yang mengikuti kampus mengajar semester satu tahun 2021/2022 ini akan mendapat insentif dari pemerintah dan sekaligus (konversi) SKS atas seluruh karya dan kinerja selama mengikuti program kampus mengajar,” ungkap Rudi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apresiasi
Kepala SD Islam Terpadu Al Hidayah, Sunardi mengapresiasi kegiatan kampus mengajar yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) ini.
"Kami memperoleh bantuan pemikiran dan ilmu pengetahuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar," ujarnya.
Selain itu, lanjut Sunardi, pihaknya juga memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan proses belajar mengajar.
“Semoga dengan adanya para mahasiswa dari kampus mengajar ini memberikan keberkahan bagi siswa, guru, dan pihak sekolah,” ucapnya.
Advertisement