Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lawu yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur termasuk destinasi wisata alam favorit banyak orang, terutama para pendaki gunung. Baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatkan seekor monyet mengambil ponsel milik salah seorang pendaki Gunung Lawu.
Kejadian menggelitik itu berhasil terekam dalam unggahan video di akun Instagram @novian_kuncorohadi yang kemudian dibagikan ulang akun Instagram @indoflaslight, pada 10 Agustus 2021. Dalam video berdurasi 25 detik itu terlihat seorang pendaki kaget saat ponsel miliknya diambil seekor monyet.
Baca Juga
Advertisement
Seolah tahu yang diambilnya barang berharga, monyet cerdik itu enggan mengembalikan ponsel tersebut ke pemiliknya. Pria berjaket merah dan topi putih sibuk berebut ponsel jenis iPhone yang digenggam monyet tersebut.
"Monyet ini bernama Temon, ia tengah menjambret iPhone pendaki yang berada di warung sekitar Gunung Lawu. Temon merupakan monyet peliharaan milik warga bernama Mbok Yem," tulis keterangan video tersebut.
Monyet itu cukup lincah padahal ia diikat di sebuah tiang. Tak pelak, aksi pergelutan memperebutkan ponsel tersebut menjadi bahan tontonan para pendaki lainnya. Mereka sepertinya tidak berani memegang atau menyentuh Temon.
Setelah bergelut cukup lama, ponsel itu terjatuh dari genggaman si monyet. Pria berjaket merah pun langsung menjauhkan ponsel dengan kakinya sambil memegangi sang monyet agar tak kembali mencomotnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Melepas Temon
Video itu telah disukai lebih dari 7.000 kali dan mengundang beragam reaksi warganet. Banyak yang terhibur dengan kecerdasan si monyet. "Pintar lagi, yang diambil iPhone," komentar seorang warganet.
Dalam unggahan itu diketahui pendaki tersebut berada di warung Mbok Yem dan primata bernama Temon itu adalah peliharaan Mbok Yem. Sosok Mbok Yem dan Temon sudah terkenal di kalangan para pendaki Gunung Lawu.
Mbok Yem sudah lama berjualan di atas gunung yang membentang di daerah Karanganyar, Jawa Tengah dan Magetan, Jawa Timur. Tak sedikit warganet yang justru menyentil Mbok Yem agar mau monyet tersebut dilepas ke habitatnya.
"Petisi buat Temon, jangan ditendang. Disayang lalu dilepas ke habitatnya," komentar seorang warganet. "'Dilepas aja kasih uang ganti pasti mbok Yem mau lepas," saran warganet lainnya.
Namun belum diketahui apakah kejadian di video itu baru terjadi atau kejadian lama yang baru diunggah. Yang jelas, sejak masa PPKM Darurat pada 5 Juli 2021, jalur pendakian Gunung Lawu belum dibuka kembali.
Advertisement
Warung Legendaris Mbok Yem
Nama Mbok Yem identik sebagai pemilik warung legendaris dengan lokasi tertinggi, hampir di puncak gunung tersebut. Dia mendirikan warung dan tinggal di kawasan Argo Dalem, tepat di bawah puncak Gunung Lawu.
Keberadaan warung Mbok Yem diakui sangat membantu para pendaki yang kekurangan bekal logistik saat mendaki, karena fasilitas di warung itu terbilang lengkap. Meski tidak ada jaringan listrik PLN yang sampai ke puncak, di warung Mbok Yem ada televisi, kulkas, penanak nasi, dan lampu yang menyala dan viral di dunia maya.
Dikutip dari kanal Regional Liputan6.com, energi listrik di warung Mbok Yem menggunakan panel surya yang menangkap panas matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Lokasi warung Mbok Yem juga strategis karena berada di titik pertemuan tiga jalur pendakian via Cemoro Sewu, Comoro Kandang, dan Cetho.
Rentetan Awan Panas dan Lava Pijar Gunung Merapi.
Advertisement