Jangan Salah Kaprah, Mengungkap 7 Fakta dan Mitos Insomnia

iInsomnia memiliki resiko masalah kesehatan yang tinggi seperti tekanan darah tinggi, obesitas, dan depresi.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2021, 16:06 WIB
Ilustrasi insomnia. (Photo by Ben Blennerhassett on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta- Gangguan kesulitan tidur sering kali dialami segelintir individu. Situasi ini bisa bersifat jangka pendek yang berlangsung satu malam hingga beberapa minggu, atau jangka panjang yang berlangsung selama tiga tiga bulan lebih. 

Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi penyebab terjadinya insomnia seperti asma, depresi, radang sendi, atau kanker.

Tak hanya itu, penggunaan zat seperti alkohol juga dapat menyebabkan insomnia. Individu yang mengalami insomnia memiliki risiko masalah kesehatan yang lebih tinggi seperti tekanan darah tinggi, obesitas dan depresi.

Insomnia yang berlangsung jangka pendek tidak memerlukan pengobatan. Namun, untuk insomnia kronis atau jangka panjang tentunya memerlukan perawatan untuk kondisi atau masalah kesehatan.

Banyak mitos yang beredar mengenai insomnia, salah satunya tubuh yang dapat menyesuaikan kurangnya tidur. Nah, ada beberapa fakta di balik mitos tentang insomnia, seperti melansir dari WebMD, Kamis (26/05/2020).


Faktanya

ilustrasi hiit workout/Photo by MAX LIBERTINE on Unsplash

1. Olahraga membantu Anda tidur

Olahraga teratur dapat menjadi salah satu cara untuk membantu tidur lebih baik. Hindari olahraga yang terlalu dekat dengan waktu tidur.

2. Bangun dari tempat tidur jika anda tidak bisa tidur

Ketika tidak bisa tidur, tidak apa-apa bangun sebentar untuk membaca atau mendengarkan musik. Aktivitas yang tenang dapat membantu untuk lebih rileks dan merasa ngantuk.

3. Dapat melatih diri untuk tidur

Melatih tubuh untuk mengembalikan jam tidur diperlukan konsistensi dengan mandi air hangat sebelum tidur, bermeditasi, atau membaca. Kemudian dijadikan rutinitas sebagai persiapan tidur setiap malam.


Mitosnya

Ilustrasi Meminum Obat Tidur (Foto oleh JESHOOTS.com dari Pexels).

1. Alat bantu tidur bebas risiko

Menggunakan obat tidur memang lebih efektif, tetapi hal ini memiliki potensi risiko ketergantungan.

2. Masalah tidur hilang dengan sendirinya

Insomnia tidak dapat hilang dengan sendirinya. Jika terus mengalami gangguan kesulitan tidur dan merasa lelah ketika tidur terlalu malam, perlu dibicarakan dengan dokter terkait pengobatan.

 


Mitos Lainnya

Ilustrasi Tidur Credit: pexels.com/Andrea

3. Tidur siang membantu menyeimbangkan insomnia

Bagi sebagian individu mengidap insomnia, tidur siang dapat menurunkan dorongan tidur. Namun, nyatanya tidur siang hari bisa membuat lebih sulit untuk tertidur di malam hari

4. Dapat mengganti waktu tidur yang hilang

Mengganti jam tidur dengan tidur dalam satu atau dua hari seminggu dapat mengganggu siklus jam tubuh. Gangguan tersebut dapat membuat seseorang lebih sulit untuk tidur. Maka cara mengembalikan jam tidur adalah kembali ke jadwal tidur yang teratur.

Penulis:

Stephani

Universitas Multimedia Nusantara

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya