Liputan6.com, Jakarta Ajang olahraga multievent empat tahunan terbesar di dunia, Olimpiade Tokyo 2020, resmi berakhir. Para atlet dipastikan menerima bonus dari pemerintah. Indonesia tercatat menempati peringkat kedua negara terbaik di Asia Tenggara dalam hal raihan medali Olimpiade Tokyo 2020, di bawah Filipina.
Indonesia sukses membawa pulang satu emas, satu perak, serta tiga perunggu dari cabang olahraga bulu tangkis dan angkat besi. Pencapaian tersebut jadi hal yang membanggakan buat seluruh rakyat. Pasalnya, Indonesia berhasil mempertahankan tradisi emas olimpiade.
Advertisement
Atas prestasi ini, Presiden Joko Widodo melakukan prosesi penerimaan bagi para atlet yang telah berjuang di Olimpiade 2020. Acara tersebut berlangsung pada Jumat (13/8/2021) pagi di halaman Istana Kepresidenan Bogor dan disiarkan secara live di YouTube Sekretariat Presiden.
Dalam kesempatan ini, tak lupa Presiden Jokowi mengungkapkan rasa syukur atas kembalinya para atlet ke Tanah Air dalam keadaan sehat. Mewakili rakyat Indonesia, Presiden Jokowi juga menyampaikan rasa bangga dan apresiasi bagi para atlet yang berjuang di Olimpiade Tokyo.
“Saya beserta seluruh rakyat sangat bangga atas perjuangan, kerja keras yang telah Saudara-saudara (atlet) lakukan di Tokyo, dan sangat mengapresiasi hasil medali yang telah diraih,” ujar Presiden Jokowi pada Jumat (13/8/2021) pagi.
Atlet Tanpa Medali Tetap Dapat Bonus
Atas prestasi yang dicatatkan kontingen Indonesia, negara menyiapkan bonus sebesar Rp5,5 miliar rupiah bagi peraih medali emas, Rp2,5 miliar bagi peraih medali perak, serta masing-masing Rp1,5 miliar bagi peraih medali perunggu.
Menariknya, bonus ternyata tak hanya dikucurkan bagi peraih medali. Para pelatih dan seluruh atlet lain yang tak berkalung medali juga dipastikan bakal menerima bonus dari pemerintah. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi dalam acara di Istana Presiden.
“Bonus juga diberikan kepada para pelatih, kemudian para atlet non peraih medali juga diberikan (bonus),” ujar Presiden.
Besaran bonus bagi para pelatih dan atlet tanpa medali tak dirinci secara spesifik. Meski demikian, Presiden Jokowi mengeklaim bonus tersebut punya nilai yang cukup besar. Lebih lanjut, Presiden berharap agar prestasi yang diraih kontingen Indonesia dapat memotivasi atlet dan masyarakat secara keseluruhan.
“Semoga prestasi yang saudara (atlet) raih saat ini dapat menjadi inspirasi, dapat menjadi teladan, dapat menjadi dorongan dan motivasi bagi para atlet dan masyarakat kita (Indonesia) semuanya, agar terus bekerja keras, terus berprestasi dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” sambung Presiden Jokowi.
Advertisement
Penyerahan Bonus
Acara penerimaan atlet Olimpiade Tokyo yang berlangsung di Istana Bogor pada Jumat (13/8/2021) pagi ini sekaligus menandai diserahkannya bonus oleh Presiden kepada para atlet dan pelatih.
Satu per satu, pejuang kontingen Indonesia dipanggil maju, mulai dari peraih medali emas di cabang olahraga bulu tangkis ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, hingga seluruh pelatih dan atlet tanpa medali.
Terdapat total 28 atlet yang ikut berjuang di Olimpiade Tokyo 2020. Atlet-atlet ini tersebar di delapan cabang olahraga, yakni bulu tangkis, atletik, angkat besi, panahan, dayung, menembak, selancar, dan renang.
Lebih Besar dari Bonus Rio 2016
Dengan demikian, para atlet peraih medali di Olimpiade Tokyo 2020 menerima bonus lebih besar dibanding Olimpiade sebelumnya. Adapun pada Olimpiade Rio 2016, peraih medali emas diguyur bonus sebesar Rp5 miliar. Sementara itu, peraih medali perak dan perunggu masing-masing mendapat Rp2 miliar dan Rp1 miliar.
Penulis: Melinda Indrasari
Advertisement